Menyembelih hewan kurban tanamkan empat investasi
4 Oktober 2014 14:09 WIB
Shalat Idul Adha Muhammadiyah. Khatib membaca isi khutbah usai melaksanakan shalat Idul Adha di lapangan Nunu Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (4/10). Umat muslim Muhammadiyah di Palu telah melaksanakan shalat Idul Adha 1435 H secara serentak dan penyembelihan kurban pada Sabtu (4/10) meskipun pemerintah menetapkannya pada hari Minggu (5/10). (ANTARA FOTO/Basri Marzuki/14)
Makassar (ANTARA News) - Pakar Syariah dan Hukum Islam Universitas Islam Negeri Allaudin Makassar Dr H Muammar Bakry, LC, MA mengatakan, menyembelih hewan kurban pada hari raya Idul Adha akan menanamkan empat investasi.
"Pada bulan Dzulhijjah, ada dua momen penting yakni berhaji dan berkurban. Berhaji membutuhkan investasi, tenaga dan waktu yang besar, sedang berkurban itu dapat dilakukan dengan berkelompok atau sendiri," kata Muammar yang bertindak sebagai khatib pada shalat Idul Adha di lapangan Unhas Baraya, Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan, berkurban dengan mengikuti keikhlasan dan kesabaran Nabi Ibrahim as akan mendatangkan tiga investasi bagi yang berkurban.
Pertama, investasi sosial di tengah masyarakatnya, karena menyembelih hewah kurban lalu dibagikan pada yang kurang mampu.
Investasi kedua adalah investasi moral yang mampu mengikis kekikiran yang sangat berbahaya, karena dapat mendorong memutuskan silaturrahim dan akhirnya akan mendorong berbuat kejahatan.
"Investasi ketiga adalah invetasi spiritual (batiniah) yang merupakan bentuk ikrar seorang muslim bertaqarrub kepada Sang Pencipta," kata alumni Universitas Al-Ashar, Kairo, Mesir ini.
Sedang investasi terakhir adalah investasi ekonomi seperti yang tertulis dalam kitab suci Al Quran surah Al-Layl ayat 5 - 10 yang menyebutkan bahwa orang yang memberikan hartanya di jalan Allah SWT, maka pahala yang terbaik adalah surga dan akan mendapatkan jalan yang mudah.
Sebagian dari sekitar 1,4 juta warga muslim di Kota Makassar melaksanakan salat Idul Adha di lapangan, karena masjid umumnya baru membuka pelaksanaan salat Idul Adha pada Minggu (5/10).
Warga yang ada di utara Kota Makassar memilih salat di Lapangan Universitas Hasanuddin (Unhas) Baraya dan di Lapangan Awwalul Islam milik Organisasi Islam Muhammadiyah yang berlokasi di samping tol Jalan Dr Ir Sutami, Makassar.
"Pada bulan Dzulhijjah, ada dua momen penting yakni berhaji dan berkurban. Berhaji membutuhkan investasi, tenaga dan waktu yang besar, sedang berkurban itu dapat dilakukan dengan berkelompok atau sendiri," kata Muammar yang bertindak sebagai khatib pada shalat Idul Adha di lapangan Unhas Baraya, Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan, berkurban dengan mengikuti keikhlasan dan kesabaran Nabi Ibrahim as akan mendatangkan tiga investasi bagi yang berkurban.
Pertama, investasi sosial di tengah masyarakatnya, karena menyembelih hewah kurban lalu dibagikan pada yang kurang mampu.
Investasi kedua adalah investasi moral yang mampu mengikis kekikiran yang sangat berbahaya, karena dapat mendorong memutuskan silaturrahim dan akhirnya akan mendorong berbuat kejahatan.
"Investasi ketiga adalah invetasi spiritual (batiniah) yang merupakan bentuk ikrar seorang muslim bertaqarrub kepada Sang Pencipta," kata alumni Universitas Al-Ashar, Kairo, Mesir ini.
Sedang investasi terakhir adalah investasi ekonomi seperti yang tertulis dalam kitab suci Al Quran surah Al-Layl ayat 5 - 10 yang menyebutkan bahwa orang yang memberikan hartanya di jalan Allah SWT, maka pahala yang terbaik adalah surga dan akan mendapatkan jalan yang mudah.
Sebagian dari sekitar 1,4 juta warga muslim di Kota Makassar melaksanakan salat Idul Adha di lapangan, karena masjid umumnya baru membuka pelaksanaan salat Idul Adha pada Minggu (5/10).
Warga yang ada di utara Kota Makassar memilih salat di Lapangan Universitas Hasanuddin (Unhas) Baraya dan di Lapangan Awwalul Islam milik Organisasi Islam Muhammadiyah yang berlokasi di samping tol Jalan Dr Ir Sutami, Makassar.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
Tags: