Sydney (ANTARA News) - Kabinet Australia pada Jumat mengizinkan serangan udara militer terhadap kelompok Negara Islam atau Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS) di Irak dan pengerahan pasukan khusus untuk memerangi kelompok garis keras itu.
"Hari ini, kabinet mengizinkan serangan-serangan udara Australia di Irak atas permintaan pemerintah Irak dan dukungan pemerintah Irak," kata Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Jumat.
Menurut dia, kabinet juga telah mengizinkan pengerahan pasukan khusus Australia ke Irak untuk memberi nasehat dan mendampingi pasukan Irak.
Pengumuman itu tiba beberapa hari setelah jet-jet militer Australia ikut ambil bagian dalam misi-misi dukungan terhadap Irak dalam koalisi internasional yang pimpinan Amerika Serikat.
"Demi kepentingan nasional Australia kita melakukan tugas yang sangat bermanfaat untuk mengacaukan dan melumpuhkan ISIL (Islamic State of Iraq and Levant) di dalam negeri dan luar negeri," katanya tentang serangan terhadap kelompok ISIL atau ISIS yang kini berganti nama Islamic State (IS).
"Ini butuh waktu, tapi kita akan tahu bahwa kita berhasil, ketika ISIL mundur, tidak berada di depan. Kita akan tahu bahwa kita berhasil ketika pemerintah Irak memulihkan kembali kendali atas kota-kotanya," kata dia seperti dilansir kantor berita AFP.
Australia mengerahkan sekitar 600 tentara dan beberapa pesawat tempur ke Uni Emirat Arab (UAE) pada pertengahan September untuk ikut dalam serangan udara yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
Australia telah bergabung dengan Amerika Serikat dalam usaha internasional untuk mengangkut senjata-senjata bagi pasukan Kurdi yang memerangi kelompok garis keras IS di Irak utara. Negara itu juga telah mengirim bantuan kemanusiaan melalui pesawat di kota-kota Irak yang terkepung. (Uu.H-RN)
Pesawat tempur Australia ikut serang ISIS di Irak
3 Oktober 2014 15:16 WIB
Anggota pasukan keamanan Irak menembakkan meriam saat bentrok dengan kelompok ISIL atau ISIS di Jurf al-Sakhar, sebelah selatan Baghdad, Irak, Rabu (19/3). (REUTERS/Alaa Al-Marjani)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014
Tags: