Frankfurt (ANTARA News) - Seorang suspek penderita Ebola akan tiba di Kota Frankfurt, Jerman, untuk pengobatan di stasiun isolasi University Hospital kota itu, kata juru bicara klinik tersebut, Kamis.

"University Hospital di Frankfurt mengharapkan kedatangan pasien Ebola itu tiba pada 3 Oktober, namun tidak ada rincian lainnya yang
tersedia," kata jurubicara itu sebagaimana diberitakan Reuters.

Media Jerman mengatakan, pasien tersebut adalah dokter Belgia yang bekerja di Sierra Leone, dan pihak yang berwenang tidak akan mengkonfirmasi.

Menteri kesehatan negara Hesse, Stefan Gruettner, akan mengadakan konferensi pers pada Jumat di ibu kota negara bagian Wiesbaden untuk membahas kasus ini. Hal ini juga tidak memiliki rincian lebih lanjut.

Sementara itu Amerika Serikat menyatakan sedang membahas kemungkinan penggunaan obat percobaan atau plasma darah dari
seorang pasien Ebola yang telah sembuh sebagai pengobatan yang potensial untuk pasien di Texas yang didiagnosis Ebola, kata seorang pejabat tinggi kesehatan Selasa.

Dr Thomas Frieden, direktur Pusat untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan hal itu sebagai konfirmasi kasus pertama untuk didiagnosis di Amerika Serikat.

Pasien pertama didiagnosis Ebola di Amerika Serikat pada awalnya mencari pengobatan enam hari setelah tiba di negara itu, yang berpotensi mengekspos "segelintir" anggota keluarga dan orang lain karena virus tersebut, kata seorang pejabat tinggi kesehatan AS Selasa.

Dr Thomas Frieden, direktur Pusat untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, mengatakan ia tidak ragu bahwa pihak yang berwenang kesehatan daerah dan federal dapat mencegah penyebaran potensi virus mematikan di negara itu.

"Memang mungkin seseorang yang memiliki kontak dengan individu ini dapat mengembangkan Ebola dalam beberapa pekan mendatang," kata Frieden dalam konferensi pers.

"Tetapi saya tidak ragu kami akan menghentikan (virus) ini di jalurnya di Amerika Serikat," tambahnya.

Pasien itu dirawat di rumah sakit Dallas, Minggu, setelah perjalanan dari Liberia, salah satu negara tercatat paling terburuk terpukul oleh wabah Ebola.

Sementara itu menurut AFP Amerika Serikat akan mengirim lebih dari seribu tentara ke Liberia dalam beberapa pekan mendatang sebagai bagian dari upaya Washington untuk melawan wabah Ebola di Afrika barat, kata Pentagon Selasa.

(H-AK)