Pemberontak Houthi Yaman tarik diri dari Sanaa
3 Oktober 2014 06:28 WIB
Pengikut gerakan Houthi Syiah menaiki sebuah bulldozer yang mereka rebut dari polisi anti huru-hara di sepanjang jalan utama menuju bandara di Sanaa, Yaman, Minggu (7/9). Polisi anti huru-hara Yaman menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan pengunjuk rasa Houthi Syiah yang memblokir jalan antara ibukota dan bandara utama Yaman Minggu kemarin, saat puncak aksi unjuk rasa yang telah berlangsung selama berminggu-minggu. (REUTERS/Khaled Abdullah )
Sanaa (ANTARA News) - Gerakan Syiah Houthi Yaman telah mulai meninggalkan Ibu Kota Yaman, Sanaa, setelah menguasai sebagian besar kota itu selama sepekan, kata seorang koresponden RIA Novosti, Kamis.
Kelompok Houthi membuat keputusan tersebut setelah ribuan warga Yaman turun ke jalan menuntut pemberontak menarik semua angkatan bersenjata dari kota, gedung-gedung pemerintah yang diduduki dan mengembalikan properti yang disita.
Terlepas dari kenyataan bahwa gerilyawan Syiah telah mengurangi kehadiran mereka di pusat kota Sanaa, situasi di beberapa kabupaten, terutama di utara ibu kota, tetap tegang.
Para pemberontak mengontrol pintu masuk kota, menempati bangunan tempat tinggal, dan menggunakan struktur yang ditinggalkan untuk menyimpan senjata dan amunisi.
Pemberontak Syiah Houthi telah mengangkat senjata di Yaman sejak pertengahan Agustus menyeru untuk mengembalikan subsidi BBM dan pengunduran diri pemerintah.
Pada September, para pemberontak mengambil kendali atas Sanaa, termasuk infrastruktur administratif dan militer.
(H-AK)
Kelompok Houthi membuat keputusan tersebut setelah ribuan warga Yaman turun ke jalan menuntut pemberontak menarik semua angkatan bersenjata dari kota, gedung-gedung pemerintah yang diduduki dan mengembalikan properti yang disita.
Terlepas dari kenyataan bahwa gerilyawan Syiah telah mengurangi kehadiran mereka di pusat kota Sanaa, situasi di beberapa kabupaten, terutama di utara ibu kota, tetap tegang.
Para pemberontak mengontrol pintu masuk kota, menempati bangunan tempat tinggal, dan menggunakan struktur yang ditinggalkan untuk menyimpan senjata dan amunisi.
Pemberontak Syiah Houthi telah mengangkat senjata di Yaman sejak pertengahan Agustus menyeru untuk mengembalikan subsidi BBM dan pengunduran diri pemerintah.
Pada September, para pemberontak mengambil kendali atas Sanaa, termasuk infrastruktur administratif dan militer.
(H-AK)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014
Tags: