Polisi kejar perampok 1,7 kilogram emas milik perajin
3 Oktober 2014 01:29 WIB
Ilustrasi. Dua pekerja mengawasi proses pencetakan emas melalui pemanasan dalam tungku (furnace) bersuhu diatas 1000 derajat Celcius. di Site Seruyung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa (28/1). (ANTARA FOTO/Agus W/HO)
Pekanbaru (ANTARA News) - Aparat Kepolisian Sektor Tampan, Resor Kota Pekanbaru, Riau, masih mengejar kawanan perampok yang menggasak 1,7 kilogram emas milik Ali Unan (47), warga jalan Purwodadi Ujung, Kecamatan Tampan.
"Untuk saat ini nilai kerugian korban adalah 1,7 kilogram emas senilai kurang lebih Rp600 juta," kata Kepala Polsek Tampan, Kompol Suparman lewat pesan elektronik yang diterima, Kamis malam (2/10).
Dia mengatakan, pelaku aksi kejahatan itu diduga lebih dari satu orang atau berbentuk kelompok yang memang profesional.
Saat menjalankan aksinya, lanjut dia, kawanan penjahat itu sempat melumpuhkan korbannya dengan mengikat dan menutup mulutnya.
"Peristiwa itu berlangsung siang tadi sekitar pukul 12.30 WIB. Lingkungan rumah korban itu memang sepi," katanya.
Kawanan penjahat kata dia menjalankan aksinya saat korban Ali Unan, warga Jalan Purwodadi Ujung, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, sedang bekerja melebur emas untuk dimurnikan dan dibentuk menjadi perhiasan di rumahnya itu.
Dari pengakuan korban di kepolisian, saat itu datang tiga orang pria dengan menggunakan sepeda motor merk Honda Beat dan Yamaha Jupiter warna biru.
"Korban mengaku tidak mengetahui nomor polisi dua kendaraan roda dua itu," katanya.
Saat itu korban mengaku tidak menaruh curiga terhadap tiga orang tersebut karena tepat di samping dan belakang rumahnya adalah ladang ubi dan biasa orang datang untuk membeli ubi kayu tersebut, katanya.
Waktu itu, kata dia, korban juga sedang bersama seorang saksi atas nama Syafrijal (31).
"Namun mengaku tidak mampu berbuat apa-apa karena seorang dari pelaku menodongkan senjata api bahkan mengancam akan membunuh," katanya.
Setelah korban dan seorang saksi itu dilumpuhkan, kata dia, kawanan penjahat itu kemudian menggeledah rumah dan mendapati serta membawa kabur emas seberat 1,7 kg.
"Selain itu juga ada dua telepon genggam milik korban dan saksi yang turut dibawa pelaku," katanya.
Kapolsek mengatakan, anggota telah turun ke lokasi kejadian untuk kepentingan olah perkara dengan juga turut mengidentifikasi jejak para pelaku.
Sejumlah saksi mulai dari korban dan rekannya serta beberapa warga kata dia juga telah dimintai keterangan untuk mendapati ciri-ciri pelaku.
"Kami akan berkoordinasi dengan Polresta Pekanbaru untuk mengejar kawanan perampok tersebut," katanya. (FZR)
"Untuk saat ini nilai kerugian korban adalah 1,7 kilogram emas senilai kurang lebih Rp600 juta," kata Kepala Polsek Tampan, Kompol Suparman lewat pesan elektronik yang diterima, Kamis malam (2/10).
Dia mengatakan, pelaku aksi kejahatan itu diduga lebih dari satu orang atau berbentuk kelompok yang memang profesional.
Saat menjalankan aksinya, lanjut dia, kawanan penjahat itu sempat melumpuhkan korbannya dengan mengikat dan menutup mulutnya.
"Peristiwa itu berlangsung siang tadi sekitar pukul 12.30 WIB. Lingkungan rumah korban itu memang sepi," katanya.
Kawanan penjahat kata dia menjalankan aksinya saat korban Ali Unan, warga Jalan Purwodadi Ujung, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, sedang bekerja melebur emas untuk dimurnikan dan dibentuk menjadi perhiasan di rumahnya itu.
Dari pengakuan korban di kepolisian, saat itu datang tiga orang pria dengan menggunakan sepeda motor merk Honda Beat dan Yamaha Jupiter warna biru.
"Korban mengaku tidak mengetahui nomor polisi dua kendaraan roda dua itu," katanya.
Saat itu korban mengaku tidak menaruh curiga terhadap tiga orang tersebut karena tepat di samping dan belakang rumahnya adalah ladang ubi dan biasa orang datang untuk membeli ubi kayu tersebut, katanya.
Waktu itu, kata dia, korban juga sedang bersama seorang saksi atas nama Syafrijal (31).
"Namun mengaku tidak mampu berbuat apa-apa karena seorang dari pelaku menodongkan senjata api bahkan mengancam akan membunuh," katanya.
Setelah korban dan seorang saksi itu dilumpuhkan, kata dia, kawanan penjahat itu kemudian menggeledah rumah dan mendapati serta membawa kabur emas seberat 1,7 kg.
"Selain itu juga ada dua telepon genggam milik korban dan saksi yang turut dibawa pelaku," katanya.
Kapolsek mengatakan, anggota telah turun ke lokasi kejadian untuk kepentingan olah perkara dengan juga turut mengidentifikasi jejak para pelaku.
Sejumlah saksi mulai dari korban dan rekannya serta beberapa warga kata dia juga telah dimintai keterangan untuk mendapati ciri-ciri pelaku.
"Kami akan berkoordinasi dengan Polresta Pekanbaru untuk mengejar kawanan perampok tersebut," katanya. (FZR)
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: