Dua jamaah Indonesia meninggal jelang wukuf
2 Oktober 2014 22:21 WIB
Menag Pantau Bus Shalawat Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meninjau bus shalawat yang digunakan oleh jamaah haji dari penginapan menuju Masjidil Haram, Senin, (1/10). Pada musim haji 2014, banyak penginapan jamaah haji Indonesia yang jauh dari Masjidil Haram sehingga disediakan bus shalawat. (ANTARANews/Unggul Tri Ratomo) ()
Arafah (ANTARA News) - Dua orang jamaah haji Indonesia meninggal dunia pada Kamis saat keduanya akan menjalani ibadah wukuf.
Satu orang meninggal di Padang Arafah bernama Sugeng Ramlan berusia 86 tahun dari kelompok terbang 45 embarkasi Solo. Sementara seorang lagi meninggal di Mina saat menjalani tarwiyah (menginap satu hari di Mina sebelum wukuf ke Arafah).
"Sugeng Ramlan karena jantung, kata dokternya," kata Koordinator Tim Kesehatan Arafah dr Lucky Tjahjono, kepada wartawan di Arafah, Kamis.
Sementara itu satu jamaah yang meninggal di Mina belum diketahui identitasnya karena sedang tarwiyah dan posisinya cukup jauh, kata Lucky
Jamaah tarwiyah mencoba melakukan perjalanan Rasulullah SAW. Pemerintah tidak melarang kegiatan tersebut namun tidak memfasilitasi karena alasan tertentu. Oleh karena itu jamaah tarwiyah harus mengurus sendiri fasilitasnya seperti transportasi, penginapan, makanan dan kesehatan.
Hingga Rabu siang tercatat 8.300 jamaah haji reguler Indonesia yang tarwiyah di Mina. Mereka sudah mengetahui konsekuensi tidak mendapatkan akomodasi dan layanan kesehatan dari Kemenag. Mereka baru akan berangkat ke Arafah untuk wukuf pada Jumat pagi. Wukuf sendiri akan dimulai Jumat siang hingga terbenam matahari.
Sementara itu tujuh jamaah haji dirawat di pusat kesehatan jamaah haji di Arafah. Di dalam klinik berukuran 10x5 meter beberapa jamaah dirawat petugas.
Lucky mengharapkan jamaah Indonesia rajin minum dan jangan sering jalan-jalan.
Satu orang meninggal di Padang Arafah bernama Sugeng Ramlan berusia 86 tahun dari kelompok terbang 45 embarkasi Solo. Sementara seorang lagi meninggal di Mina saat menjalani tarwiyah (menginap satu hari di Mina sebelum wukuf ke Arafah).
"Sugeng Ramlan karena jantung, kata dokternya," kata Koordinator Tim Kesehatan Arafah dr Lucky Tjahjono, kepada wartawan di Arafah, Kamis.
Sementara itu satu jamaah yang meninggal di Mina belum diketahui identitasnya karena sedang tarwiyah dan posisinya cukup jauh, kata Lucky
Jamaah tarwiyah mencoba melakukan perjalanan Rasulullah SAW. Pemerintah tidak melarang kegiatan tersebut namun tidak memfasilitasi karena alasan tertentu. Oleh karena itu jamaah tarwiyah harus mengurus sendiri fasilitasnya seperti transportasi, penginapan, makanan dan kesehatan.
Hingga Rabu siang tercatat 8.300 jamaah haji reguler Indonesia yang tarwiyah di Mina. Mereka sudah mengetahui konsekuensi tidak mendapatkan akomodasi dan layanan kesehatan dari Kemenag. Mereka baru akan berangkat ke Arafah untuk wukuf pada Jumat pagi. Wukuf sendiri akan dimulai Jumat siang hingga terbenam matahari.
Sementara itu tujuh jamaah haji dirawat di pusat kesehatan jamaah haji di Arafah. Di dalam klinik berukuran 10x5 meter beberapa jamaah dirawat petugas.
Lucky mengharapkan jamaah Indonesia rajin minum dan jangan sering jalan-jalan.
Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: