Jakarta (ANTARA News) - Dua jenderal purnawirawan dari wilayah Indonesia timur "bertarung" untuk menjadi pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2014-2014, yakni Irjen Pol (Purn) Farouk Muhammad dan Letjen (Purn) Nono Sampono.

Farouk Muhammad adalah mantan Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) yang kini anggota DPD RI dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), adapun Nono Sampono anggota DPD RI Provinsi Maluku yang pernah menjadi Komandan Jenderal Marinir TNI Angkatan Laut.

Saat menyampaikan visi misi singkat rapat paripurna pemilihan pimpinan DPD RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis, Farouk mengatakan bahwa jika dipercaya jadi pimpinan DPD RI, maka menargetkan amandemen UUD RI 1945 yang salah satu misinya menguatkan kewenangan DPD RI.

Beberapa RUU inisiatif DPD RI, menurut dia, sudah berhasil dibahas di DPR RI menjadi UU, diantaranya adalah RUU Kelautan.

"Ke depan, kewenangan harus semakin ditingkatkan," katanya.

Farouk juga menegaskan, dirinya akan meningkatkan fungsi DPD, terutama kewenangan di bidang legislasi.

"Jika menjadi pimpinan DPD RI, saya tidak hanya akan duduk di ruang pimpinan, tapi akan melakukan lobi-lobi dengan pimpinan lembaga negara yang lain," katanya.

Sementara itu, Nono Sampono mengatakan, dirinya siap bekerja untuk memajukan DPD RI.

Menurut Nono, memajukan DPD RI bukan pekerjaan mudah, tapi harus mempelajari persoalan bangsa dan negara.

"Untuk membuat negara menjadi maju maka kita harus memajukan daerah dan masyarakatnya. Indonesia harus setara, dari Barat sampai ke Timur," katanya menambahkan, (*)