Batam (ANTARA News) - Razia narkoba yang digelar Direktorat Narkoba Polda Kepulauan Riau bersama tim gabungan terhadap penumpang KM Kelud dari Belawan, Sumatera Utara yang baru tiba di Batam, Rabu tidak membuahkan hasil alias nihil.

Polda Kepulauan Riau dalam razia terhadap penumpang KM Kelud itu melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kepri, Petugas Bea Cukai Batam, dan KKP Polresta Barelang.

"Razia hari ini di Pelabuhan Beton Sekupang tidak menemukan narkoba baik shabu maupun ganja," kata Kepala Biro Operasional Polda Kepri, Komisaris Besar Polisi Hadi Purnomo di Batam.

Operasi tersebut merupakan yang kedua setelah pada razia sebelumnya mendapat sekitar 28 kilogram ganja, namun tidak menemukan pemilik barang terlarang tersebut.

Tidak menemukan hasil di Pelabuhan Beton, tim gabungan bergeser ke Pelabuhan Domestik Sekupang yang terletak tidak jauh dari pelabuhan tersebut.

Di pelabuhan yang menghubungkan Pulau Batam dengan sejumlah wilayah di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, sejumlah daerah di Kabupaten Riau, dan Tanjung Jabung Timur di Jambi.

Polisi kembali tidak menemukan narkoba dalam razia di pelabuhan milik Badan Pengusahaan (BP) Batam tersebut sehingga operasi dihentikan.

"Meski hari ini tidak ada hasil, namun kami akan terus melakukan razia untuk menghalangi masuknya barang terlarang tersebut ke Batam," kata Hadi.

Kapolda Kepulauan Riau Brigjen Pol Arman Depari sebelumnya mengatakan pemberantasan narkoba menjadi satu dari tiga target utama yang akan dilakukan pihaknya.

"Selain narkoba, kami juga akan prioritaskan pemberantasan perjudian dan mafia minyak di Kepri," kata Arman.

Operasi untuk menghapus segala bentuk perjudian sudah dilakukan selama sekitar satu bulan sejalan dengan pemberantasan mafia migas.

"Itu sudah menjadi komitmen kami yang juga menjadi intruksi pusat," kata dia. (LNO/T007)