Jelang Idul Adha, harga jual sapi naik
30 September 2014 20:32 WIB
Pedagang sapi menarik sapi dagangannya untuk dimasukkan ke dalam truk di Pasar Hewan Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Selasa (30/9). Sapi yang dijual seharga Rp. 15 juta hingga Rp. 20 juta tergantung usia dan ukuran tersebut dipasarkan ke sejumlah daerah di luar Yogyakarta khususnya daerah Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha mendatang. (ANTARA FOTO/Noveradika) ()
Kediri (ANTARA News) - Harga jual sapi menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban 2014 di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terus naik, seiring dengan naiknya permintaan hewan tersebut.
Agus Dwi, salah seorang peternak sapi, Selasa mengatakan harga sapi saat ini sedang bagus. Kenaikannya bisa sampai 30 persen, bahkan lebih, terlebih lagi jika sapi tersebut menang kontes.
"Harga sapi jenis limousin misalnya, jika tidak menang kontes paling sekitar Rp70 juta, tapi jika menang bisa sampai Rp100 juta," katanya ditemui di kandang sapi miliknya, Desa Tanjung, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.
Untuk harga, ia mengatakan, tergantung kondisi sapi serta berat dari sapi yang ditawar tersebut. Selain itu, umur sapi juga berpengaruh pada harga jualnya. Harga sapi jenis limousin juga bisa berbeda dengan jenis lainnya, misalnya untuk harga sapi jenis simental harga di pasaran saat ini hampir Rp15 juta per ekor, bahkan sampai Rp20 juta per ekor.
Ia mengatakan, permintaan akan sapi terutama menjelang hari raya kurban cukup tinggi. Bahkan, lebih bagus jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Hari Raya Kurban 2013. Pada hari raya sebelumnya, ia hanya bisa menjual sekitar 100 ekor sapi, tapi untuk lebaran ini naik sampai 120 ekor sapi.
Ia juga menyebut, sampai saat ini permintaan akan sapi terus berdatangan dari berbagai daerah baik dari Jakarta, Bogor, termasuk di lokal Jawa Timur, seperti Gresik, Sidoarjo, dan sejumlah daerah lainnya.
Pihaknya juga menyebut, permintaan sapi beragam jenis. Di kandangnya, ada beragam jenis seperti sapi lokal jenis sapi brahman, simental, serta sapi limousin. Seluruh sapi itu diberi pakan serta nutrisi yang baik, agar cepat besar.
Ia juga mengatakan, perawatan sapi yang diternaknya juga mendapatkan perhatian. Seluruh sapi mendapatkan pakan dengan gizi yang diperhatikan. Pakan itu dicampur yang terdiri dari tepung jagung, gaplek (singkong yang dikeringkan), bekatul, pollard (dari bahan gandum), mineral, kangkung kering, kulit ari kedelai, sampai susu skim susu.
"Pakan difermentasi minimal 10 hari. Namun, bisa juga langsung diberikan ke sapi. Campuran itu efektif meningkatkan berat badan sapi," ucapnya.
Selain masalah pakan, mantan Kepala Desa Tanjung ini jug mengatakan, pemberian vitamin serta obat juga diperhatikan pada sapi. Hal itu dilakukan, terutama jika kondisi cuaca sedang tidak baik, serta sapi tidak nafsu makan.
Agus Dwi, salah seorang peternak sapi, Selasa mengatakan harga sapi saat ini sedang bagus. Kenaikannya bisa sampai 30 persen, bahkan lebih, terlebih lagi jika sapi tersebut menang kontes.
"Harga sapi jenis limousin misalnya, jika tidak menang kontes paling sekitar Rp70 juta, tapi jika menang bisa sampai Rp100 juta," katanya ditemui di kandang sapi miliknya, Desa Tanjung, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.
Untuk harga, ia mengatakan, tergantung kondisi sapi serta berat dari sapi yang ditawar tersebut. Selain itu, umur sapi juga berpengaruh pada harga jualnya. Harga sapi jenis limousin juga bisa berbeda dengan jenis lainnya, misalnya untuk harga sapi jenis simental harga di pasaran saat ini hampir Rp15 juta per ekor, bahkan sampai Rp20 juta per ekor.
Ia mengatakan, permintaan akan sapi terutama menjelang hari raya kurban cukup tinggi. Bahkan, lebih bagus jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Hari Raya Kurban 2013. Pada hari raya sebelumnya, ia hanya bisa menjual sekitar 100 ekor sapi, tapi untuk lebaran ini naik sampai 120 ekor sapi.
Ia juga menyebut, sampai saat ini permintaan akan sapi terus berdatangan dari berbagai daerah baik dari Jakarta, Bogor, termasuk di lokal Jawa Timur, seperti Gresik, Sidoarjo, dan sejumlah daerah lainnya.
Pihaknya juga menyebut, permintaan sapi beragam jenis. Di kandangnya, ada beragam jenis seperti sapi lokal jenis sapi brahman, simental, serta sapi limousin. Seluruh sapi itu diberi pakan serta nutrisi yang baik, agar cepat besar.
Ia juga mengatakan, perawatan sapi yang diternaknya juga mendapatkan perhatian. Seluruh sapi mendapatkan pakan dengan gizi yang diperhatikan. Pakan itu dicampur yang terdiri dari tepung jagung, gaplek (singkong yang dikeringkan), bekatul, pollard (dari bahan gandum), mineral, kangkung kering, kulit ari kedelai, sampai susu skim susu.
"Pakan difermentasi minimal 10 hari. Namun, bisa juga langsung diberikan ke sapi. Campuran itu efektif meningkatkan berat badan sapi," ucapnya.
Selain masalah pakan, mantan Kepala Desa Tanjung ini jug mengatakan, pemberian vitamin serta obat juga diperhatikan pada sapi. Hal itu dilakukan, terutama jika kondisi cuaca sedang tidak baik, serta sapi tidak nafsu makan.
Pewarta: Destyan HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: