Tulungagung (ANTARA News) - Produksi budidaya ikan hias dari Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mampu menguasai 90 persen pasar dalam negeri (domestik) dan sebagian bahkan telah merambah pasar ekspor.

Apresiasi positif atas kemampuan pembudidayaan ikan hias itu disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo saat melakukan kunjungan kerja di Sentra Ikan Hias Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa.

"Keberhasilan ini patut dicontoh daerah-daerah lain untuk mengembangkan sentra-sentra perikanan produktif," ujarnya saat meresmikan gedung Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tulungagung.

Menurutnya, untuk dapat berbicara di era pasar bebas ASEAN, harus ada sinergi seluruh kekuatan dan stake holder yang terkait dengan ikan hias, sehingga mampu memperkuat mata rantai produksi ikan hias dari hulu sampai hilir.

"Hanya dengan begitu kita akan mampu bersaing dengan negara lain di era pasar bebas ASEAN, 2015 nanti," tandasnya.

Menteri Sharif C Sutardjo mencontohkan omzet ikan hias dari Kelompok Tirta Kencana Agung per tahun mencapai Rp1,5 miliar dengan keuntungan bersih mencapai Rp585 juta.

"Pendapatan pembudidaya ikan hias juga cukup tinggi karena dari 560 m2 lahan, diperoleh pendapatan per bulan sekitar Rp2,2 juta hingga Rp2,8 juta," paparnya.

Berdasar data di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Timur, Tulungagung merupakan salah satu daerah penghasil ikan hias terbesar di Jatim, dengan volume produksi sekitar 33,1 persen.

Tingginya kapasitas produksi yang dihasilkan membuat Tulungagung direkomendasikan sebagai sebagai pusat budidaya ikan di Indonesia.

"Bisa juga sebagai pusat ikan hias di Indonesia, karena memang sekitar 30 persen lebih ikan hias berasal dari Tulungagung," ungkap Kepala DKP Jatim, Haru Tjahjono.

Selain dominan di pasar domestik, sebagian hasil budi daya ikan hias dari Tulungagung juga diekspor ke sejumlah negeri tetangga, khususnya Malaysia dan Singapura.

Salah satu spesies ikan hias unggulan yang banyak diminati importir luar negeri adalah ikan Mas Koki, "strain tosa".

Pemasaran ikan hias maupun konsumsi dari Kabupaten Tulungagung selama ini meliputi Jakarta, Bali (Denpasar), Bandung, Yogyakarta, Tegal, Semarang, Surabaya, Purwokerto, sebagian Sumatra, dan Sulawesi.

Sementara untuk tujuan ekspor ikan hias telah menjalin hubungan dengan eksportir dari Bali, Surabaya dan Jakarta.

"Meski demikian, peningkatan produksi tetap harus dilakukan sebab permintaan pasar dan persaingan semakin ketat," kata Bupati Tulungagung, Sahri Mulyo dikonfirmasi usai kegiatan.
(KR-DHS/I007)