PBB (ANTARA News) - Setelah pelantikan terlambat presiden baru Afghanistan, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon Senin mengeluarkan pernyataan, memberi ucapan selamat Dr Ashraf Ghani Ahmadzai dan CEO baru negara itu Dr Abdullah Abdullah.

Dalam satu pernyataan, yang dikeluarkan Senin, Ban Ki-Moon "mengucapkan selamat Dr Ashraf Ghani Ahmadzai pada pelantikannya sebagai Presiden Republik Islam Afghanistan. Dia lebih lanjut menyampaikan selamat kepada Dr Abdullah Abdullah untuk dilantik sebagai Chief Executive Officer."

PBB mengatakan Ban Ki-moon "mencatat tantangan serius, yang dihadapi Afghanistan dan meminta pemerintah baru yang akan dibentuk dengan cepat dapat bekerja dengan semua warga Afghanistan dalam semangat persatuan nasional."

"Ban Ki-Monn juga memuji tekad yang besar, kesabaran dan kekuatan, yang ditunjukkan oleh rakyat Afghanistan, dan mendorong pemerintah baru untuk menegakkan kebajikan ketika menggerakkan negara ke arah kemajuan.

PBB menyimpulkan bahwa Ban Ki-moon "mencatat bahwa ini adalah peristiwa bersejarah dan menegaskan kembali komitmen PBB untuk mendukung pemerintah serta rakyat Afghanistan dalam periode baru transisi dan selanjutnya."

Setelah putaran kedua pemilu antara Abdullah Abdullah dan Ashraf Ghani, 14 Juni, Abdullah menduga terjadi penyimpangan di daerah pro-Ghani.

Kedua kandidat sepakat pada 12 Juli untuk audit pemungutan suara.

Masalah ini kemudian diselesaikan pada 5 September. Pada akhirnya, dicapai satu kesepakatan untuk membuat Ashraf Ghani sebagai presiden dan Abdullah Abdullah sebagai CEO negara itu.
(AK)