TKW asal Cirebon jatuh dari lantai empat
29 September 2014 23:39 WIB
ilustrasi Pengunjuk rasa membawa poster bergambarkan Tenaga Kerja Indonesia Erwiana Sulistyaningsih saat aksi menyerukan perlindungan yang lebih baik bagi para tenaga kerja asing, di luar Pengadilan Magistrat di Hong Kong, China, Selasa (20/5). (REUTERS/Bobby Yip)
Taipei (ANTARA News) - Tenaga kerja wanita asal Cirebon, Jawa Barat, terancam mengalami kelumpuhan permanen akibat terjatuh saat melompat dari lantai empat rumah majikannya di Taichung, Taiwan.
"Sekarang korban masih dalam perawatan di shelter TKI di Taichung," kata Kepala Bidang Ketenagakerjaan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Devriel Sogia, Senin.
Menurut dia, korban bernama Rina Ervianti (28) mengalami luka parah dan membutuhkan perawatan intensif di tempat penampungan TKI di Taichung.
"Kami akan merawat korban sampai benar-benar pulih sebelum kami pulangkan ke kampung halamannya," ujarnya.
Korban yang baru tiga hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Taichung itu masih belum bisa diajak berkomunikasi dan belum bisa buang air besar.
Korban diduga melakukan perbuatan nekat tersebut saat hendak kabur karena tidak betah tinggal di rumah majikannya.
Pada saat pikirannya sedang kalut, korban mendapat pesan dari seseorang TKI di Taiwan melalui akun Facebook yang menawarkan pekerjaan dengan gaji Rp10 juta per bulan.
"Rupanya korban tergiur oleh iming-iming dari Facebook yang tidak jelas tersebut sampai-sampai berbuat nekat," kata Devriel.
Sementara itu, Agus, kakak korban yang juga bekerja di Taiwan, mengaku belum mengetahui persis motif di balik perbuatan nekat adiknya itu.
"Saya belum tahu penyebabnya. Dia masih sakit karena tulang punggungnya patah," katanya.
(M038/I007)
"Sekarang korban masih dalam perawatan di shelter TKI di Taichung," kata Kepala Bidang Ketenagakerjaan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Devriel Sogia, Senin.
Menurut dia, korban bernama Rina Ervianti (28) mengalami luka parah dan membutuhkan perawatan intensif di tempat penampungan TKI di Taichung.
"Kami akan merawat korban sampai benar-benar pulih sebelum kami pulangkan ke kampung halamannya," ujarnya.
Korban yang baru tiga hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Taichung itu masih belum bisa diajak berkomunikasi dan belum bisa buang air besar.
Korban diduga melakukan perbuatan nekat tersebut saat hendak kabur karena tidak betah tinggal di rumah majikannya.
Pada saat pikirannya sedang kalut, korban mendapat pesan dari seseorang TKI di Taiwan melalui akun Facebook yang menawarkan pekerjaan dengan gaji Rp10 juta per bulan.
"Rupanya korban tergiur oleh iming-iming dari Facebook yang tidak jelas tersebut sampai-sampai berbuat nekat," kata Devriel.
Sementara itu, Agus, kakak korban yang juga bekerja di Taiwan, mengaku belum mengetahui persis motif di balik perbuatan nekat adiknya itu.
"Saya belum tahu penyebabnya. Dia masih sakit karena tulang punggungnya patah," katanya.
(M038/I007)
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: