Pengguna baju muslim Indonesia meningkat pesat
27 September 2014 18:44 WIB
Dokumentasi tiga model memperagakan busana muslim karya desainer Surabaya, Elok Renapio, di trotoar Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Sabtu (12/7). Peragaan busana muslim menjelang buka puasa bertajuk 'Share to Care' tersebut, juga diiringi pembagian takjil kepada pemakai jalan. (ANTARA FOTO/Eric Ireng)
Jakarta (ANTARA News) - Pengguna baju muslim di Indonesia meningkat dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan makin modis busana tersebut dikemas.
"Beberapa tahun yang lalu pengguna hijab bisa dihitung dengan jari dan mayoritas pengguna adalah ibu-ibu. Sekarang remaja bahkan anak-anak udah menggunakan hijab sebagai satu gaya berbusana tersendiri," kata desainer muslim dari rumah mode My Ris Ulin, Ni'mah Makruf, di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan, pertumbahan yang drastis dari tahun ke tahun disebabkan makin banyak desain kreatif yang diciptakan desainer indonesia yang pada akhirnya menarik minat masyarakat untuk menggunakan busana muslim.
"Banyak wanita muslim yang semula tidak ber-hijab akhirnya ber-hijab, karena sekarang ber-hijab sudah menjadi bagian dari mode," katanya.
Namun akibat tren ini, dia mengatakan, banyak juga desainer yang sekedar ikut-ikutan tanpa memahami karakteristik baju muslim itu sendiri.
"Baju muslim tidak hanya harus tertutup namun juga tidak boleh menggunakan bahan yang transparan dan menonjolkan lekuk tubuh," katanya.
Selain untuk pasar Indonesia, dia juga optimistis, busana muslim Indonesia dapat mendunia karena berbeda dengan di negara-negara Timur Tengah --pengguna baju muslim terbesar di dunia-- yang cenderung monoton dengan warna gelap.
Sudah lazim diketahui busana muslim Indonesia berani menampilkan warna-warna cerah maupun menggunakan kain tradisional.
"Karena itu Timur Tengah pun menjadi pasar besar yang memesan baju muslim karya desainer Indonesia," katanya.
"Beberapa tahun yang lalu pengguna hijab bisa dihitung dengan jari dan mayoritas pengguna adalah ibu-ibu. Sekarang remaja bahkan anak-anak udah menggunakan hijab sebagai satu gaya berbusana tersendiri," kata desainer muslim dari rumah mode My Ris Ulin, Ni'mah Makruf, di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan, pertumbahan yang drastis dari tahun ke tahun disebabkan makin banyak desain kreatif yang diciptakan desainer indonesia yang pada akhirnya menarik minat masyarakat untuk menggunakan busana muslim.
"Banyak wanita muslim yang semula tidak ber-hijab akhirnya ber-hijab, karena sekarang ber-hijab sudah menjadi bagian dari mode," katanya.
Namun akibat tren ini, dia mengatakan, banyak juga desainer yang sekedar ikut-ikutan tanpa memahami karakteristik baju muslim itu sendiri.
"Baju muslim tidak hanya harus tertutup namun juga tidak boleh menggunakan bahan yang transparan dan menonjolkan lekuk tubuh," katanya.
Selain untuk pasar Indonesia, dia juga optimistis, busana muslim Indonesia dapat mendunia karena berbeda dengan di negara-negara Timur Tengah --pengguna baju muslim terbesar di dunia-- yang cenderung monoton dengan warna gelap.
Sudah lazim diketahui busana muslim Indonesia berani menampilkan warna-warna cerah maupun menggunakan kain tradisional.
"Karena itu Timur Tengah pun menjadi pasar besar yang memesan baju muslim karya desainer Indonesia," katanya.
Pewarta: Akbar Gumay
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: