Tulungagung (ANTARA News) - Kabupaten Tulungagung dipastikan bakal menjadi "pilot project" pembudidayaan atau pemuliaan padi organik dari Jepang "Jafonica", sebelum dikembangkan ke daerah-daerah lain di Jawa Timur.

"Kami sudah sampaikan proposalnya ke dinas pertanian maupun bapak Bupati Tulungagung soal pengembangan padi organik Jepang di sini. Beliau prinsipnya setuju," kata Manajer Pemasaran PT Agro Jaya Nusantara perwakilan Jatim, Sony Candra saat dikonfirmasi Antara melalui telepon, Jumat.

Untuk merealisasikan hal itu, saat ini pihaknya telah/sedang melakukan uji coba penanaman Jafonica di Desa Karanganom, Kecamatan Kauman, sejak medio Agustus 2014 dengan luasan lahan sekitar 1,5 hektare.

Seorang petani lokal yang dianggap berpengalaman dan memiliki kompetensi baik dalam hal pertanian organik, juga telah mereka pilih untuk menjadi tenaga ahli sekaligus pelaksana proyek yang disebut Sony sebagai "revolusi pertanian organik" tersebut.

Namun dengan alasan masih proses percobaan, ia belum bersedia mengonfirmasi hasil uji coba penanaman varietas padi organik unggulan dari Jepang tersebut, apakah cocok dengan cuaca di daerah tersebut atau sebaliknya.

Ia memperkirakan, padi Jafonica yang normalnya memiliki usia tanam hanya 105 hari (lebih pendek dari usia padi biasa), diperkirakan panen perdana bisa mereka lakukan pada akhir Oktober.

"Padi organik Jepang ini sudah diuji coba di tiga daerah di Bogor, Palembang, serta kalau tidak salah Semarang, Jawa Tengah. Hasilnya bagus, karenanya kami coba kembangkan varietas padi unggul ini di Jawa Timur," kata Sony.

Dari uji coba penanaman Jafonica tersebut, kata Sony, ia mengasumsikan minimal bakal mendapat hasil panen padi organik minimal sebanyak tujuh ton. Bulir padi yang dihasilkan selanjutnya bakal mereka semai ulang untuk mendapat jutaan benih baru yang akan didistribusikan ke daerah-daerah lain di Jawa Timur.

"Saat ini sudah ada empat daerah yang meminta pengiriman benih Jafonica dari pusat pembudidayaan kami di Tulungagung. Empat daerah itu masing-masing Jombang, Trenggalek, Blitar, serta Bondowoso, kami berikan setelah ada evaluasi atas uji coba padi organik Jepang ini di Tulungagung," ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung menyatakan apresiasi terhadap uji coba penanaman padi Jepang Jafonica tersebut karena dinilai membantu program daerah di bidang revolusi pertanian dalam upaya mengembalikan unsur hara tanah yang kian menipis di hampir semua ladang dan persawahan setempat.

"Bagus, kami akan selalu dukung setiap gerakan penanaman padi organik dengan meninggalkan tata cara penggunaan pupuk kimia yang merusak hara tanah," ujarnya.

Menurut keterangan Sony, Jafonica merupakan variestas asli padi asal Jepang yang pengembangbiakannya di tanah air difasilitasi langsung oleh Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.

Jafonica memiliki sejumlah keunggulan dibanding padi biasa maupun varietas organik lainnya yang lazim di tanam petani tanah air, di antaranya usia tanam lebih pendek (sekitar 105 hari), produksi lebih banyak (sekitar tujuh ton/hektare) dan rasa serta kualitas yang lebih unggul.

(KR-DHS/H-KWR)