Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengaku kecewa dengan hasil penetapan Rancangan Undang-Undang Pilkada karena opsi yang ditawarkan partainya agar pilkada langsung serta sepuluh butir perbaikan tidak diterima seutuhnya dalam forum lobi dan paripurna.

"Kami sangat kecewa dan sedih apalagi sudah melalui proses panjang dan melelahkan. Aksi walk out merupakan bentuk jawaban FPD atas kekecewaan kami dengan tidak diterimanya usulan kami berikut solusi perbaikan," kata Ibas dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Ibas menjelaskan partainya sudah maksimal memperjuangkan agar pilkada langsung dengan seluruh perbaikannya bisa disepakati semua fraksi. Dia mengatakan Demokrat telah berjuang bersama untuk kepentingan rakyat dengan semua alasan dan solusi untuk perbaikan demokrasi Indonesia namun belum mendapatkan hasil sesuai keinginan rakyat.

"Sekali lagi kami kecewa dan sedih tetapi inilah demokrasi, Demokrat menghormati itu dan akan mencoba mengambil langkah untuk judicial review ke MK sebagai jalan akhir," ujarnya.

Fraksi Partai Demokrat menurut Ibas sempat bingung dengan sejumlah fraksi yang pada saat lobi berlangsung menolak usulan Demokrat, namun pada saat paripurna tiba-tiba mendukung. Dia juga meminta maaf kepada masyarakat apabila F-Partai Demokrat belum berhasil menjalankan kehendak rakyat secara utuh.

"Kalau kata teman-teman ini hanya manuver dan lip service saja. Tapi ya sudahlah, saya tidak akan menanggapi lebih lanjut akan hal ini. Mohon maaf rakyat Indonesia, FPD belum berhasil menjalankan kehendak rakyat secara utuh," katanya. (*)