Puluhan ribu orang tandatangani petisi pilkada langsung
26 September 2014 18:56 WIB
ilustrasi Pilkada Dikembalikan ke DPRD Anggota fraksi PKB DPR menyampaikan interupsi saat Paripurna pembahasan RUU Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/9) malam. Rapat paripurna DPR RI menyetujui RUU Pilkada dengan opsi pilkada dikembalikan ke DPRD setelah diputuskan melalui mekanisme voting dengan jumlah suara sebanyak 226 suara mendukung Pilkada lewat DPRD dan 135 suara mendukung Pilkada Langsung. ANTARA FOTO/Ismar Patrizki ()
Jakarta (ANTARA News) - Puluhan ribu orang menandatangani petisi online demi mendukung pemberlakuan pemilihan kepala daerah (Pilkada) langsung, kata Direktur Eksekutif Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini, Jumat.
"Hingga saat ini yang sudah menandatangani sebanyak 54.769 orang, dan menunjukan dukungan yang besar dari masyarakat," kata Titi.
Walaupun dalam rapat paripurna telah diputuskan pelaksanaan Pilkada melalui DPRD namun petisi tersebut masih tetap terbuka bagi masyarakat umum.
Hal tersebut demi gagasan penolakan RUU Pilkada bersama dan sekaligus menunjukan bahwa aspirasi masyarakat masih tetap bisa disalurkan.
"Ini mimpi buruk bagi perjalanan demokrasi di Indonesia, yang sudah mulai melahirkan tokoh-tokoh pemimpin muda dari daerah," katanya di Jakarta.
Apabila masyarakat ingin mendukung petisi tersebut, masyarakat bisa mengakses laman dengan alamat www.change.org/dukungpilkadalangsung, katanya menambahkan.
Petisi yang telah dibentuk sejak empat September tersebut ditujukan pada sejumlah tokoh seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo Subianto, Agun Gunanjar, serta sejumlah anggota DPR RI lainnya yang mendukung Pilkada tidak langsung atau lewat DPRD. (SDP-90/B012)
"Hingga saat ini yang sudah menandatangani sebanyak 54.769 orang, dan menunjukan dukungan yang besar dari masyarakat," kata Titi.
Walaupun dalam rapat paripurna telah diputuskan pelaksanaan Pilkada melalui DPRD namun petisi tersebut masih tetap terbuka bagi masyarakat umum.
Hal tersebut demi gagasan penolakan RUU Pilkada bersama dan sekaligus menunjukan bahwa aspirasi masyarakat masih tetap bisa disalurkan.
"Ini mimpi buruk bagi perjalanan demokrasi di Indonesia, yang sudah mulai melahirkan tokoh-tokoh pemimpin muda dari daerah," katanya di Jakarta.
Apabila masyarakat ingin mendukung petisi tersebut, masyarakat bisa mengakses laman dengan alamat www.change.org/dukungpilkadalangsung, katanya menambahkan.
Petisi yang telah dibentuk sejak empat September tersebut ditujukan pada sejumlah tokoh seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo Subianto, Agun Gunanjar, serta sejumlah anggota DPR RI lainnya yang mendukung Pilkada tidak langsung atau lewat DPRD. (SDP-90/B012)
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: