"Ini bukan masalah tes CPNS-nya lagi, tapi bagaimana mengubah pola pikir masyarakat bahwa seleksi CPNS sudah benar-benar bebas dari KKN. Tolong beri keyakinan pada anak muda Indonesia bahwa sistem bisa berubah," ujar Abubakar, di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan, masyarakat cenderung berpikir negatif terhadap tes CPNS karena mengira oknum bisa mengatur suatu kelulusan. Keadaan ini dipandang dia sebagai suatu kewajaran karena sistem seleksi sebelumnya dilakukan secara manual.
"Bayangkan saja, sampai ada yang pingsan karena tidak percaya bisa lulus jadi PNS, baru-baru ini," kata dia.
Menurut dia, negara telah memperbaiki sistem perekrutan PNS dalam tiga tahun terakhir. Proses perekrutan 2014 menjadi yang terbaik jika dibandingkan 2012 dan 2013.
Pada 2012 semata-mata tes tertulis secara penuh untuk merekrut sekitar 11.000 PNS; 2013 tes tertulis dan tes melalui komputer untuk merekrut 65.000 orang PNS.
"Harapannya, dengan begini, para putra terbaik Indonesia berminat mengikuti tes CPNS dan nantinya Indonesia juga mendapatkan seorang birokrat handal," ujar dia.