Jakarta (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom Group) menargetkan masuk dalam jajaran Fortune 500, pada 2008 dengan ukuran kapitalisasi pasar (market capitalization) senilai 23 miliar dolar Amerika Serikat (AS). "Saat ini kapitalisasi pasar Telkom baru mencapai 18 miliar dolar AS, sehingga belum masuk kriteria Fortune 500 yang mengharuskan market cap minimal 18 miliar dolar AS," kata Direktur Utama (Dirut) PT Telkom, Arwin Rasyid, di sela-sela acara Indonesian Regional Investment Forum 2006, di Jakarta, Jumat. Saat ini, menurut dia, harga saham PT Telkom di pasar modal Indonesia mencapai sekira Rp8.550 per saham atau telah melonjak sekira 600 persen sejak tercatat (IPO) di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada 1995. "Peluang untuk meningkatkan market cap masih sangat terbuka lebar, mengingat besarnya pasar telekomunikasi di dalam negeri," ujar Arwin. Penetrasi pelanggan telepon tetap kabel di dalam negeri, dinilainya, masih sangat rendah, hanya mencapai sekitar empat persen dari populasi penduduk atau sekitar 8 juta Sambungan Satuan Telepon (SST). Padahal, ia membandingkan, penetrasi telepon seluler mencapai 20 persen, atau setara dengan jumlah penduduk negara Malaysia. "Untuk itu, kita berpikir bahwa pasar dalam negeri masih sangat memungkinkan untuk digarap," ujarnya. Oleh karena itu, ditegaskannya, PT Telkom belum berpikir lebih jauh untuk ekspansi ke pasar regional, seperti yang dilakukan operator asing layaknya Singtel (Singapura), dan Telekom Malaysia (TM). "Bukan tidak akan menangkap peluang pasar luar negeri, tetapi akan memprioritaskan pemenuhan teledensitas dalam negeri," ujarnya. Periode September 2006, PT Telkom mencatat pendapatan senilai Rp37,2 triliun, atau melonjak dari Rp30,15 triliun pada periode yang sama pada 2005. (*)