Lelang Sukuk Negara serap dana Rp1,5 triliun
25 September 2014 02:33 WIB
Calon investor berkonsultasi tentang sukuk negara ritel seri 004 (SR-004) di gerai Bahana Securities, Jakarta, Senin (12/3). Penerbitan SR004 akan dilakukan pada 21 Maret 2012 dan jatuh tempo 21 September 2015 dengan nominal per unit Rp1 juta, sementara hingga akhir pekan lalu pemesanan sukuk SR 004 sudah mencapai 75 persen dari target penjualan sukuk SR 004. (FOTO ANTARA/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp1,5 triliun dari lelang tiga seri Sukuk Negara pada Selasa (23/9), dari total penawaran yang masuk sebesar hampir Rp3,66 triliun.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Yudi Pramadi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan jumlah diserap Rp1,5 triliun itu berasal dari seri SPN-S10032015 dan seri PBS005.
Jumlah dimenangkan untuk seri SPN-S10032015 sebesar Rp930 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,74 persen dan imbalan secara diskonto.
Sementara itu jumlah dimenangkan untuk seri PBS005 sebesar Rp570 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 9,20 persen dan tingkat imbalan 6,75 persen.
Penawaran masuk untuk seri SPN-S10032015 sebesar Rp2,57 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,69 persen dan tertinggi 7,75 persen. Sukuk Negara atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ini akan jatuh tempo10 Maret 2015.
Penawaran masuk untuk seri PBS005 sebesar Rp703 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 9,13 persen dan tertinggi 9,75 persen. SBSN ini akan jatuh tempo 15 April 2043.
Sementara itu tidak ada penawaran yang dimenangkan untuk seri PBS006. Penawaran yang masuk untuk seri ini sebesar Rp386 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 8,25 persen dan tertinggi 8,75 persen.
Jumlah dimenangkan sebesar Rp1,5 triliun itu sama dengan target indikatif yang ditetapkan sebelumnya. Penjualan Sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) itu ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN Perubahan 2014. (*)
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Yudi Pramadi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan jumlah diserap Rp1,5 triliun itu berasal dari seri SPN-S10032015 dan seri PBS005.
Jumlah dimenangkan untuk seri SPN-S10032015 sebesar Rp930 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,74 persen dan imbalan secara diskonto.
Sementara itu jumlah dimenangkan untuk seri PBS005 sebesar Rp570 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 9,20 persen dan tingkat imbalan 6,75 persen.
Penawaran masuk untuk seri SPN-S10032015 sebesar Rp2,57 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,69 persen dan tertinggi 7,75 persen. Sukuk Negara atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ini akan jatuh tempo10 Maret 2015.
Penawaran masuk untuk seri PBS005 sebesar Rp703 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 9,13 persen dan tertinggi 9,75 persen. SBSN ini akan jatuh tempo 15 April 2043.
Sementara itu tidak ada penawaran yang dimenangkan untuk seri PBS006. Penawaran yang masuk untuk seri ini sebesar Rp386 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 8,25 persen dan tertinggi 8,75 persen.
Jumlah dimenangkan sebesar Rp1,5 triliun itu sama dengan target indikatif yang ditetapkan sebelumnya. Penjualan Sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) itu ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN Perubahan 2014. (*)
Pewarta: Agus Salim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: