Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan pemerintah pusat mengambil alih sisa pembayaran korban lumpur Lapindo di Sidoarjo yang masih mencapai 20 persen atau sekitar Rp781 miliar.

"Persoalan ini sudah ada kepastian dan penanganannya dapat diselesaikan dengan rasa keadilan serta tidak ada diskriminatif," ujarnya usai menghadiri Rapat Kerja BPLS di Kementerian Pekerjaan Umum RI Jakarta, Rabu.

Menurut dia, sudah menjadi tugas negara meringankan beban masyarakat dan mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap pemerintah dalam penanganan Lapindo.

"Penyelesaian masalah ini merupakan yang terbaik dan tidak hanya yang berada di luar area terdampak, tetapi juga bagi masyarakat di dalam area terdampak," kata Pakde Karwo, sapaan akrab politisi Partai Demokrat itu.

Mantan Sekdaprov Jatim tersebut menegaskan bahwa solusi terpenting adalah orientasi penyelesaiannya fokus terhadap masyarakat yang menjadi korban.

"Dengan adanya keputusan ini, pemerintah akan melakukan pembayaran terhadap masyarakat baik yang terdampak maupun tidak terdampak. Hambatan administrasi harus diselesaikan dan jangan menghambat proses ini," katanya.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum RI Djoko Kirmanto mengatakan bahwa pihaknya akan menyampaikan usulan kepada Presiden melalui surat mengenai penyelesaian pembayaran diambil alih pemerintah dan sebagian aset dalam Peta Area Terdampak 22 Maret 2007 menjadi milik pemerintah.

Selaku koordinator penyelesaian masalah Lapindo, ia mengaku usulan tersebut disampaikan berdasarkan masukan dari Gubernur Jatim Soekarwo dan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah.

Selanjutnya, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Perhubunganbdan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memberikan ruang seluas-luasnya kepada pemerintah untuk menyelesaikannya.

(SDP-70/M026)