Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro, menawarkan program pembangunan pembangkit 10.000 MW kepada peserta Indonesia Infrastructure Conference and Exhibition (IICE) 2006. "Tidak ada salahnya memperkenalkan dan menawarkan. Proyek 10.000 MW terdiri dari 40 proyek dimana 10 proyek dilangsungkan di Pulau Jawa dan sudah ditender dan 30 di luar Jawa. Tidak ada salahnya menawarkan 30 proyek tersebut. Sampai saat ini belum diumumkan siapa pemenang tender dari proyek 10.000 MW, namun masih ada negosiasi harga yang harus diselesaikan," katanya seusai memandu forum presentasi dan diskusi di IICE di Jakarta, Kamis. PLN juga dijadwalkan akan melakukan tender 30 PLTU dengan total daya 3.000 MW yang berlokasi di luar Jawa pada Nopember ini. Selain 30 proyek yang ditawarkan, juga ada dua proyek pembangkit di Pasuruan dan Jawa Tengah, tiga proyek 'repowering', proyek ekspansi, empat proyek PLTU (Bali, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Utara) dan proyek pembangkit di Paiton untuk memenuhi kebutuhan listrik Indonesia. Empat proyek PLTU di Bali memiliki kapasitas 2x100 MW, Kalimantan Timur 2x60, Sulawesi Utara 2x25 MW dan Sumatera Utara 2x100 MW. "Saya berharap akhir 2006 ini sudah selesai masalah tender, namun sampai saat ini belum diumumkan siapa pemenangnya. Tetapi 'kan masih ada negosiasi harga," katanya. Untuk proyek di Pasuruan (1x500 MW) dan Jawa Tengah (2x600 MW) ditawarkan dengan model Independent Power Producers (IPP) yang baru. "Meskipun sudah dicoba belum terjadi. Saya rasa nantinya akan lebih baik," katanya. Sementara itu, "repowering" Muara Tawar ditargetkan rampung 2008-2009, sedang Muara Karang dan Tanjung Priok selesai 2009-2010. Selain bertujuan mengganti pembangkit listrik berbahan bakar BBM yang dioperasikan PT PLN, program ini juga untuk memenuhi pertumbuhan listrik di Tanah Air yang terus meningkat per tahunnya. (*)