Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa masa depan Indonesia ada di daerah, sehingga kemampuan pemerintah dan masyarakat lokal untuk bersinergi, serta berkolaborasi dengan investor akan mengubah masa depan bangsa. "Sebuah negara tak akan berkembang kecuali daerah-daerahnya berkembang. Investor harus bertemu dan bekerjasama dengan potensi lokal di daerah. Ini saatnya membangun Indonesia yang baru," kata Presiden saat membuka Indonesian Regional Investment Forum (IRIF) 2006, di Jakarta, Kamis. Kepala Negara meminta para kepala daerah dan pengusaha, agar menganggap masyarakat lokal sebagai bagian penting dari pertumbuhan, tidak malah mermarginalisasikannya. "Ini adalah deal baru kita pasca-krisis. Menjadi negara yang kuat secara ekonomi dan juga demokratis," kata Presiden dalam acara yang diselenggarakan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu. Presiden juga mengemukakan, setelah mengalami pukulan hebat pasca-krisis ekonomi 1997, Indonesia saat ini mengalami kebangkitan ekonomi. "Pertumbuhan ekonomi tahun ini sekitar enam persen dengan angka inflasi di bawah tujuh persen. Tahun lalu, pendapatan per kapita mencapai 1.300 dolar AS, dan diharapkan akhir 2006 menjadi 1.500 dolar AS, sedangkan nilai tukar rupiah stabil di angka Rp9.200 per dolar AS, sementara pasar bursa kita masuk tiga besar di Asia," demikian Presiden Yudhoyono. (*)