Makkah (ANTARA News) - Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh Kemenag, Abdul Djamil, meminta masyarakat tidak tergiur dengan iming-iming berangkat haji lebih cepat dengan menyalip jamaah yang lain

"Apalagi kemudian disertai tambahan biaya dan lain-lain," katanya usai rapat koordinasi di Kantor TUH KJRI Jeddah, Sabtu, saat ditanya kasus jamaah haji non kuota yang membayar lebih mahal namun fasilitas minim.

Haji nonkuota adalah penyelenggaraan haji di luar yang dijalankan pemerintah dan tidak diketahui dari jalur mana mereka bisa mendapatkan visa haji. Pemerintah sendiri mendapat kuota jamaah haji sebamyak 168.000 orang pada tahun ini terdiri dari 155.200 haji reguler dan 13.600 haji khusus.

"Jadi jangan menggunakan cara-cara tidak terpuji untuk melakukan perbuatan yang terpuji," katanya.

Abdul Djamil mengingatkan bahwa ibadah haji adalah perbuatan terpuji dan mulia sehingga seharunya ditempuh dengan cara-cara yang terpuji. "Jangan menempuh cara-cara yang tidak dibenarkan," katanya lagi.

Ia mengakui bahwa haji nonkuota masih ada namun diupayakan agar angkanya terus turun.