Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan sedikitnya 3000 tandon (penampungan) air dengan kapasitas masing-masing 2.200 liter guna mengantisipasi dampak kekeringan yang terjadi di provinsi setempat.

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Sabtu, mengatakan, pengadaan tandon air tersebut secara teknis akan diserahkan pada masing-masing kabupaten atau kota yang ada di Jawa Timur.

"Secara teknisnya nanti akan diserahkan kepada masing-masing kabupaten atau kota sementara Pemerintah Provinsi Jawa Timur hanya menyiapkan sarana dan prasarana saja," katanya.

Ia mengatakan, selain tandon air pihaknya juga menyediakan sedikitnya 30 ribu jerigen dengan kapasitas 30 liter yang akan dibagikan kepada sejumlah daerah yang mengalami kekeringan.

"Silakan daerah memanfaatkan jerigen tersebut untuk kepentingan warga yang mengalami kekeringan. Bukan hanya jerigen saja tapi juga akan diisi dengan air bersih," katanya.

Dirinya juga meminta kepada masing-masing pemerintah kabupaten harus proaktif untuk menginventarisir kebutuhannya untuk disesuaikan dengan saran yang ada.

"Dengan cara ini diharapkan kesulitan air bersih yang dihadapi warga di daerah bisa teratasi. Ini memang belum maksimal, karena itu kita berharap Pemkab juga ikut mengucurkan dana," katanya.

Ia mengatakan, Pemprov mengalokasikan pasokan air bersih satu pekan untuk 624 desa, mulai 15 September sampai 15 Oktober nanti.

Pihaknya bersyukur bahwa Pemerintah Pusat ikut peduli. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membantu pompa air yang diharapkan bantuan ini bisa membantu pengadaan air bersih.

"Kami optimistis ketersediaan air bersih kepada daerah-daerah yang dilanda kekeringan bisa teratasi. Kami juga membuat geo membran untuk membantu ketersediaan air di wilayah tersebut," katanya.