Freetown (ANTARA News) - Sierra Leone memulai kegiatan "diam di rumah" selama tiga hari guna meningkatkan kesadaran mengenai virus Ebola, yang telah menewaskan hampir 500 orang di negara Afrika Barat tersebut.

Saat mengumumkan kegiatan itu pada Jumat malam (19/9), Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma menggambarkan penyakit tersebut sebagai tantangan besar tapi mengatakan penyakit itu akan bisa diatasi. Ia menyatakan banyak orang telah menjadi korban penyakit tersebut.

"Untuk mengatasi itu, kita semua harus berperan," kata Koroma --yang menyarankan warga agar tidak makan daging hewan liar, menyentuh atau pergi ke pemakaman, dan melapor setiap ada keluarganya yang sakit.

"Hari ini, hidup setiap orang terancam," kata Presiden Sierra Leone, sebagaimana dikutip Xinhua. Ia mengatakan sebanyak 7.136 tim yang terdiri atas empat anggot per tim akan mengunjungi sebanyak 1.500 rumah tangga untuk lebih menyadarkan mereka mengenai Ebola.

Kegiatan itu dilancarkan di seluruh negeri tersebut. Sebanyak enam juta orang berdiam di rumah mereka. Seluruh negeri itu seperti kota hantu. Semuanya mematuhi anjurang agar berdiam di dalam rumah.

Tak ada kendaraan atau orang yang dapat ditemukan di jalanan kecuali pekerja dan tim dari rumah-ke-rumah yang mendatangi setiap rumah untuk meningkatkan kesadaran. Sejumlah pusat penampuangan telah diidentifikasi bagi setiap kasus dugaan penularan Ebola.

(Uu.C003)