Harga emas jatuh ke terendah
20 September 2014 06:57 WIB
ilustrasi Investasi Emas Lesu Petugas menunjukkan kepingan emas 24 karat di BNI Syariah, Kuningan, Jakarta, Rabu (6/8). Investasi logam mulia emas mengalami kelesuan pada awal Agustus, hal itu ditandai dengan harga kontrak emas dunia yang tertahan di bawah level 1.300 dolar AS per troy ounce, atau Rp 491 ribu per gram. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma) ()
Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh ke terendah delapan bulan, Jumat (Sabtu pagi WIB), karena dolar AS didukung perbaikan ekonomi yang memperkuat kembali pandangan kenaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 10,3 dolar AS, atau 0,84 persen, menjadi menetap di 1.216,6 dolar AS per ounce. Untuk minggu ini, emas merosot 1,2 persen. Logam mulia mencatat kerugian mingguan ketiga berturut-turut.
Kekhawatiran pasar untuk penguatan ekonomi di Amerika Serikat dan kenaikan suku bunga telah memperlemah emas.
Emas tertekan pada hari sebelumnya setelah data menunjukkan sebuah penurunan dalam klaim pengangguran AS, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja pada pijakan yang kuat, tanda-tanda yang dilihat sebagai mendukung pertumbuhan ekonomi.
Federal Reserve AS pada Rabu (17/9) menunjukkan bahwa pihaknya bisa meningkatkan biaya pinjaman lebih cepat dari yang diharapkan setelah bank mulai bergerak, juga membebani emas.
Para analis pasar yakin bahwa jika dolar tetap kuat dan data AS terus menjadi positif, emas akan benar-benar berada dalam untuk waktu yang sulit.
Investor merasa lega karena Skotlandia menolak kemerdekaan dari Inggris dalam referendum bersejarah, sehingga menghindari gejolak keuangan.
Perak untuk pengiriman Desember turun 67,3 sen, atau 3,63 persen, menjadi ditutup pada 17,844 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober kehilangan 12,2 dolar AS, atau 0,9 persen, menjadi ditutup pada 1.337,3 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
(A026/B)
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 10,3 dolar AS, atau 0,84 persen, menjadi menetap di 1.216,6 dolar AS per ounce. Untuk minggu ini, emas merosot 1,2 persen. Logam mulia mencatat kerugian mingguan ketiga berturut-turut.
Kekhawatiran pasar untuk penguatan ekonomi di Amerika Serikat dan kenaikan suku bunga telah memperlemah emas.
Emas tertekan pada hari sebelumnya setelah data menunjukkan sebuah penurunan dalam klaim pengangguran AS, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja pada pijakan yang kuat, tanda-tanda yang dilihat sebagai mendukung pertumbuhan ekonomi.
Federal Reserve AS pada Rabu (17/9) menunjukkan bahwa pihaknya bisa meningkatkan biaya pinjaman lebih cepat dari yang diharapkan setelah bank mulai bergerak, juga membebani emas.
Para analis pasar yakin bahwa jika dolar tetap kuat dan data AS terus menjadi positif, emas akan benar-benar berada dalam untuk waktu yang sulit.
Investor merasa lega karena Skotlandia menolak kemerdekaan dari Inggris dalam referendum bersejarah, sehingga menghindari gejolak keuangan.
Perak untuk pengiriman Desember turun 67,3 sen, atau 3,63 persen, menjadi ditutup pada 17,844 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober kehilangan 12,2 dolar AS, atau 0,9 persen, menjadi ditutup pada 1.337,3 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
(A026/B)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: