Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penugasan PT Hutama Karya (Persero) sebagai wakil pemerintah untuk membangun jalan Tol Trans Sumatera sudah ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kemarin (18/9), Perpres jalan Tol Trans Sumatera sudah diteken Pak Presiden SBY. Dengan begitu direksi Hutama Karya sudah bisa bersiap melakukan persiapan ground breaking (pemasangan tiang pancang) pada pertengahan Oktober 2014," kata Dahlan, di Jakarta, Jumat.

Menurut Dahlan, sesaat setelah mendapat informasi bahwa Perpres tersebut sudah turun, dirinya langsung meminta direksi Hutama Karya untuk bergerak.

"Hutama Karya saya nilai sudah siap memulai pembangunan tol Sumatera, sesuai dengan hasil rapat dengan BUMN kontruksi lainnya," ujar Dahlan.

Ia menjelaskan, pembangunan proyek jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.700 kilometer akan menerapkan pola "bangun jual", meniru yang sudah diterapkan di negara Tiongkok.

"Pembangunan jalan tol di Tiongkok sangat cepat penyelesaiannya karena menggunakan pola bangun jual. Pola seperti ini bisa diadopsi Hutama Karya bekerjasama dengan BUMN Karya lainnya," katanya.

Menurut Dahlan, pola bangun jual tersebut juga bisa dipadukan dengan sistem "Turn-key Project" di mana masing-masing pihak yang terlibat mengikatkan diri dengan kontrak kerja, tetapi pihak pemberi tugas akan melakukan pembayaran pekerjaan setelah selesai 100 persen dan telah disetujui oleh pemberi tugas.

Dengan skema bangun jual, Hutama Karya bisa menggandeng PT Jasa Marga Tbk yang menjadi pembeli siaga (standby buyer) dari ruas tol yang dibangun.

"Dana hasil penjualan satu ruas tertentu kemudian bisa digunakan untuk membiayai pembangunan ruas tol berikutnya," tegas Dahlan.

Untuk proses konstruksi, Hutama Karya akan menggandeng BUMN jasa kontruksi lainnya yang sudah punya pengalaman dan memiliki kemampuan dari sisi finansial, seperti PT Wijaya Karya, PT PP, PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya.

Sebelumnya diberitakan, Hutama Karya tidak mendapat suntikan modal dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2 triliun pada RAPBN 2015. Namun masih bisa diusulkan kembali dalam APBN-Perubahan 2015, pada saat pemerintahan baru terbentuk.

Menurut catatan, tol Trans Sumatera terbagi menjadi empat koridor utama dan tiga koridor prioritas jaringan jalan tol di Pulau Sumatera.

Keempat koridor utama jaringan jalan tol itu melalui Lampung-Palembang sepanjang 358 kilometer (km), Palembang-Pekanbaru (610 km), Pekanbaru-Medan (548 km), dan Medan-Banda Aceh (460 km).

Adapun perkiraan investasi pengerjaan empat koridor jalan tol itu mencapai sekitar Rp298 triliun.

Tiga koridor prioritas pembangunan, antara lain jalan Palembang-Bengkulu (303 km), Pekanbaru-Padang (242 km) dan Medan-Sibolga (175 km).