2.622 orang tewas akibat wabah Ebola di Afrika Barat
19 September 2014 03:09 WIB
Seorang pria, menurut anggota Dokter Tanpa Batas (MSF), diduga menderita Virus Ebola, tergeletak tanpa nyawa di jalanan di Monrovia, Selasa (9/9). Tim dari MSF kemudian mengambilnya. Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf mengatakan ia memperkirakan krisis Ebola yang melanda negerinya akan memburuk di minggu mendatang akibat persediaan obat yang tidak memadai, kurangnya bantuan luar dan masyarakat ketakutan. (REUTERS/James Giahyue)
London (ANTARA News) - Setidaknya 2.622 orang tewas dalam wabah terburuk virus Ebola dalam sejarah, yang telah menginfeksi setidaknya 5.335 orang di Afrika Barat, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Kamis.
Dalam pengkinian epidemi, yang mengamuk di seluruh Guinea, Sierra Leone dan Liberia dan kini telah menyebar ke Nigeria dan Senegal, WHO mengatakan tidak ada tanda-tanda wabah itu melambat, lapor Reuters.
"Peningkatan tren epidemi berlanjut di tiga negara yang penularannya meluas dan intens - Guinea, Liberia, dan Sierra Leone," kata badan kesehatan PBB.
WHO menambahkan bahwa lonjakan Ebola di Liberia didorong terutama oleh terus meningkatnya jumlah kasus yang dilaporkan di ibu kota, Monrovia.
Penerjemah: Askan Krisna
Dalam pengkinian epidemi, yang mengamuk di seluruh Guinea, Sierra Leone dan Liberia dan kini telah menyebar ke Nigeria dan Senegal, WHO mengatakan tidak ada tanda-tanda wabah itu melambat, lapor Reuters.
"Peningkatan tren epidemi berlanjut di tiga negara yang penularannya meluas dan intens - Guinea, Liberia, dan Sierra Leone," kata badan kesehatan PBB.
WHO menambahkan bahwa lonjakan Ebola di Liberia didorong terutama oleh terus meningkatnya jumlah kasus yang dilaporkan di ibu kota, Monrovia.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: