Pemerintah diminta perbanyak standarisasi
18 September 2014 21:40 WIB
ilustrasi Pedagang merapikan helm dagangannya di pusat onderdil dan aksesoris motor, kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Pusat, Selasa (23/7). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari) ()
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah diminta memperbanyak standarisasi sehingga produk dalam negeri siap menerima persaingan dari produk luar negeri terutama menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
Direktur Komersial I PT Sucofindo (Persero) M Heru Riza CH di Jakarta, Kamis mengakui, selama ini sudah cukup banyak Standar Nasional Indonesia (SNI) diterbitkan pemerintah.
"Namun perlu ditinjau kembali produk-produk yang belum ada standarisasinya, karena banyak produk yang terus tumbuh dan berkembang," ujarnya.
Instruksi Presiden Nomor 6/2014 tentang Peningkatan Daya Saing Nasional Dalam Rangka Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), kata dia, sangat diperlukan untuk menghadapi MEA pada 2015.
"Jadi untuk MEA memang kita harus sudah siap menjelang akhir 2014. Kita harus mempersiapkan diri semua unsur yang ada di Indonesia, baik pemerintah maupun pelaku usaha, termasuk kami yg ada di bidang jasa sudah harus mempersiapkan diri," katanya dia.
Inpres itu menekankan pentingnya pejabat terkait mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk peningkatan daya saing nasional dan melakukan persiapan pelaksanaan (MEA).
Dia menambahkan hal terpenting yang harus mendapatkan perhatian terkait pelaksanaan MEA 2015 adalah harus siap melihat peluang-peluang yang ada di luar negeri, sekaligus berupaya maksimal melindungi pasar dalam negeri dari serbuan produk negara-negara ASEAN.
Untuk jasa verifikasi sendiri, Heru mengemukakan, bahwa PT Sucofindo yang akan berusia 57 tahun pada 22 Oktober mendatang, sudah cukup lama menyiapkan diri, dan optimistis menyongsong pelaksanaan MEA.
"Apalagi kami di jasa verifikasi ini sudah punya pengalaman, peralatan dan infrastruktur sudah kita siapkan. Kita nggak masalah," jelas Heru.
Pihaknya bahkan berencana akan membuka cabang di beberapa negara ASEAN di antaranya Singapura, Malaysia, dan Thailand.
"Sebenarnya dari segi persaingan, kemampuan Indonesia untuk berkompetisi di dunia usaha jasa verisifikasi di ASEAN tidak ada masalah, karena baik dua BUMN yang bergerak di bidang ini, yaitu Sucofindo dan Surveyor Indonesia sudah lama mampu berkompetisi," terang dia.
(I025/S025)
Direktur Komersial I PT Sucofindo (Persero) M Heru Riza CH di Jakarta, Kamis mengakui, selama ini sudah cukup banyak Standar Nasional Indonesia (SNI) diterbitkan pemerintah.
"Namun perlu ditinjau kembali produk-produk yang belum ada standarisasinya, karena banyak produk yang terus tumbuh dan berkembang," ujarnya.
Instruksi Presiden Nomor 6/2014 tentang Peningkatan Daya Saing Nasional Dalam Rangka Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), kata dia, sangat diperlukan untuk menghadapi MEA pada 2015.
"Jadi untuk MEA memang kita harus sudah siap menjelang akhir 2014. Kita harus mempersiapkan diri semua unsur yang ada di Indonesia, baik pemerintah maupun pelaku usaha, termasuk kami yg ada di bidang jasa sudah harus mempersiapkan diri," katanya dia.
Inpres itu menekankan pentingnya pejabat terkait mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk peningkatan daya saing nasional dan melakukan persiapan pelaksanaan (MEA).
Dia menambahkan hal terpenting yang harus mendapatkan perhatian terkait pelaksanaan MEA 2015 adalah harus siap melihat peluang-peluang yang ada di luar negeri, sekaligus berupaya maksimal melindungi pasar dalam negeri dari serbuan produk negara-negara ASEAN.
Untuk jasa verifikasi sendiri, Heru mengemukakan, bahwa PT Sucofindo yang akan berusia 57 tahun pada 22 Oktober mendatang, sudah cukup lama menyiapkan diri, dan optimistis menyongsong pelaksanaan MEA.
"Apalagi kami di jasa verifikasi ini sudah punya pengalaman, peralatan dan infrastruktur sudah kita siapkan. Kita nggak masalah," jelas Heru.
Pihaknya bahkan berencana akan membuka cabang di beberapa negara ASEAN di antaranya Singapura, Malaysia, dan Thailand.
"Sebenarnya dari segi persaingan, kemampuan Indonesia untuk berkompetisi di dunia usaha jasa verisifikasi di ASEAN tidak ada masalah, karena baik dua BUMN yang bergerak di bidang ini, yaitu Sucofindo dan Surveyor Indonesia sudah lama mampu berkompetisi," terang dia.
(I025/S025)
Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: