Partai Demokrat pilih pilkada langsung dengan catatan
18 September 2014 12:18 WIB
Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan memberi pernyataan pada wartawan di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (18/9). Dalam jumpa pers itu Syarief memberi pernyataan resmi bahwa Partai Demokrat mendukung pelaksanaan pemilihan kepala daerah tetap dilakukan secara langsung. (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)
Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat menentukan sikap terkait Rancangan Undang-Undang tentang pemilihan kepala daerah (pilkada) dengan memilih pilkada langsung, namun dengan catatan adanya perbaikan.
"Ada 10 catatan dari partai. Jika semuanya masuk dalam RUU maka Demokrat mendukung pilkada langsung," ujar Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan dalam jumpa pers di Kantor DPP di Jakarta, Kamis.
Ke-10 catatan, kata dia, yakni harus digelarnya uji publik atas integritas dan kompetensi calon kepala daerah, efisiensi biaya penyelenggaraan pilkada harus dan mutlak dilakukan, pengaturan kampanye dan pembatasan kampanye terbuka.
Berikutnya, adanya akuntabilitas dana kampanye, larangan "sewa" kendaraan partai atau memberi mahar agar dipilih partai politik tertentu untuk maju, larangan fitnah dan kampanye hitam.
Catatan lainnya, lanjut dia, larangan pelibatan aparat birokrasi, larangan pencopotan aparat birokrasi usai pilkada, penyelesaian sengketa hasil pemungutan suara serta pencegahan kekerasan menjadi tanggung jawab calon atas kepatuhan pendukungnya.
"Kalau dilanggar satu poin maka harus didiskualifikasi," kata politisi yang juga menjabat Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabinet Indonesia Bersatu II tersebut.
Menurut dia, keputusan ini salah satunya karena pilkada secara langsung terjadi saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan ketua umum DPP Partai Demokrat.
Pihaknya mengakui, selama dilakukan pilkada langsung masih banyak kekurangan yang terjadi sehingga partainya mengusulkan sejumlah perbaikan dengan harapan pilkada akan datang menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Partai Demokrat, kata dia, berharap pilkada yang sudah demokratis pada prinsipnya betul-betul diinginkan rakyat karena bersifat demokratis.
"Selama pilkada ini, banyak akses negatif berdampak ke masyarakat seperti ekonomi, politik, ekonomi, sosial, budaya berbangsa dan bernegara. Pada dasarnya Demokrat melakukan perbaikan, penyempurnaan sehingga proses pilkada lebih sempurna," katanya.
Dalam jumpa pers pernyataan resmi tersebut, Syarief Hasan didampingi sejumlah petinggi Partai Demokrat, antara lain Direktur Eksekutif Toto Riyanto dan Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Andi Timo Pangerang.
"Ada 10 catatan dari partai. Jika semuanya masuk dalam RUU maka Demokrat mendukung pilkada langsung," ujar Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan dalam jumpa pers di Kantor DPP di Jakarta, Kamis.
Ke-10 catatan, kata dia, yakni harus digelarnya uji publik atas integritas dan kompetensi calon kepala daerah, efisiensi biaya penyelenggaraan pilkada harus dan mutlak dilakukan, pengaturan kampanye dan pembatasan kampanye terbuka.
Berikutnya, adanya akuntabilitas dana kampanye, larangan "sewa" kendaraan partai atau memberi mahar agar dipilih partai politik tertentu untuk maju, larangan fitnah dan kampanye hitam.
Catatan lainnya, lanjut dia, larangan pelibatan aparat birokrasi, larangan pencopotan aparat birokrasi usai pilkada, penyelesaian sengketa hasil pemungutan suara serta pencegahan kekerasan menjadi tanggung jawab calon atas kepatuhan pendukungnya.
"Kalau dilanggar satu poin maka harus didiskualifikasi," kata politisi yang juga menjabat Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabinet Indonesia Bersatu II tersebut.
Menurut dia, keputusan ini salah satunya karena pilkada secara langsung terjadi saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan ketua umum DPP Partai Demokrat.
Pihaknya mengakui, selama dilakukan pilkada langsung masih banyak kekurangan yang terjadi sehingga partainya mengusulkan sejumlah perbaikan dengan harapan pilkada akan datang menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Partai Demokrat, kata dia, berharap pilkada yang sudah demokratis pada prinsipnya betul-betul diinginkan rakyat karena bersifat demokratis.
"Selama pilkada ini, banyak akses negatif berdampak ke masyarakat seperti ekonomi, politik, ekonomi, sosial, budaya berbangsa dan bernegara. Pada dasarnya Demokrat melakukan perbaikan, penyempurnaan sehingga proses pilkada lebih sempurna," katanya.
Dalam jumpa pers pernyataan resmi tersebut, Syarief Hasan didampingi sejumlah petinggi Partai Demokrat, antara lain Direktur Eksekutif Toto Riyanto dan Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Andi Timo Pangerang.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: