Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis dibuka melanjutkan penguatan sebesar 8,21 poin didorong sentimen eksternal.

IHSG BEI dibuka naik 8,21 poin atau 0,16 persen menjadi 5.196,39, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 2,05 poin (0,23 persen) ke level 880,71.

"Sentimen positif global masih cukup kuat mempengaruhi pasar saham domestik," kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan bahwa bank sentral AS dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) masih mempertahankan suku bunga rendah 0,25 persen, meski berencana untuk mengakhiri program pembelian aset bulanan pada Oktober tahun ini.

Selain itu, lanjut dia, bank sentral Tiongkok (PBoC) yang meningkatkan likuiditas dengan menyuntikkan 500 miliar yuan atau setara dengan 81 miliar dolar AS dengan tenor 3 bulan ke lima bank terbesarnya untuk mendukung pertumbuhan masih menjadi sentimen positif di pasar.

"Sentimen dari Tiongkok dan Amerika Serikat diperkirakan menjaga momentum kenaikan indeks BEI," katanya.

Dari dalam negeri, menurut Alfiansyah, masih minim sentimen, hanya sentimen individual emiten dan faktor teknis sebagai penopang indeks BEI.

Ia mengatakan bahwa Pasca diumumkannya struktur kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, pasar domestik kembali dihadapkan pada ketidakpastian, terutama mengenai profil menteri dalam kabinet, dukungan parlemen kepada pemerintahan presiden terpilih dan kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 170,00 poin (0,70 persen) ke level 24.206,41, indeks Nikkei naik 165,25 poin (1,04 persen) ke level 16.053,74 dan Straits Times menguat 6,50 poin (0,20 persen) ke posisi 3.303,37.