Pelamar CPNS disarankan hindari calo
17 September 2014 08:17 WIB
Ilustrasi--Ribuan peserta mengikuti ujian seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lapangan bola Stadion Harapan Bangsa, Lampineueng, Banda Aceh, Minggu (3/11). Sekitar 18.000 peserta dari berbagai tingkat pendidikan mengikuti ujian CPNS secara serentak di berbagai lokasi yang disediakan pantia di propinsi Aceh. (ANTARA FOTO/Ampelsa)
Pekanbaru (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Riau menyarankan masyarakat yang mengikuti seleksi penerimaan calon pegawai negeri agar menghindari para calo yang berkedok membantu mereka untuk bisa lulus seleksi itu secara gampang.
Sekretaris Daerah Riau Zaini Ismail di Pekanbaru, Selasa (16/9), mengatakan menjelang penerimaan CPNS biasanya muncul banyak calo. Mereka berkeliaran untuk mencari "mangsa" yang bisa merugikan masyarakat, terutama dari aspek finansial.
"Masyarakat harus tetap mengikuti semua prosedur dan melaksanakan sesuai tata cara penerimaan CPNS yang diterapkan," katanya.
Menurut dia, ada kemungkinan masyarakat tidak semuanya mengerti mengenai mekanisme dan aturan perekrutan CPNS saat ini.
Untuk itu, katanya, setiap pelamar yang mengalami keraguan terhadap prosedur yang diberlakukan dalam seleksi itu, agar segera menanyakannya langsung ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
Di samping itu, katanya, masyarakat diminta tidak terpengaruh dan tetap meningkatkan kewaspadaan jika memang menemukan para calo CPNS yang menawarkan diri dengan berbagai kilah, saat menjalani proses seleksi.
Biasanya, katanya, para calo "menjual" nama pejabat atau orang yang berpengaruh di daerah setempat untuk meyakinkan pelamar sehingga mau membayar dengan tawaran tertentu untuk bisa lulus seleksi.
Bahkan, katanya, tidak menutup kemungkinan mereka menyatakan dirinya dekat dengan gubernur, bupati, wali kota, kepala dinas dan lainnya.
Padahal, katanya, sesungguhnya mereka tidak memiliki jaminan untuk bisa meluluskan seseorang dalam seleksi CPNS.
Ia mengatakan jika masyarakat tergiur tawaran calo seleksi CPNS, mereka akan menanggung kerugian.
"Kerugian finansial yang ditanggung pelamar tidak menjadi tanggung jawab siapa pun, melainkan diri sendiri," ujarnya.
Sekretaris Daerah Riau Zaini Ismail di Pekanbaru, Selasa (16/9), mengatakan menjelang penerimaan CPNS biasanya muncul banyak calo. Mereka berkeliaran untuk mencari "mangsa" yang bisa merugikan masyarakat, terutama dari aspek finansial.
"Masyarakat harus tetap mengikuti semua prosedur dan melaksanakan sesuai tata cara penerimaan CPNS yang diterapkan," katanya.
Menurut dia, ada kemungkinan masyarakat tidak semuanya mengerti mengenai mekanisme dan aturan perekrutan CPNS saat ini.
Untuk itu, katanya, setiap pelamar yang mengalami keraguan terhadap prosedur yang diberlakukan dalam seleksi itu, agar segera menanyakannya langsung ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
Di samping itu, katanya, masyarakat diminta tidak terpengaruh dan tetap meningkatkan kewaspadaan jika memang menemukan para calo CPNS yang menawarkan diri dengan berbagai kilah, saat menjalani proses seleksi.
Biasanya, katanya, para calo "menjual" nama pejabat atau orang yang berpengaruh di daerah setempat untuk meyakinkan pelamar sehingga mau membayar dengan tawaran tertentu untuk bisa lulus seleksi.
Bahkan, katanya, tidak menutup kemungkinan mereka menyatakan dirinya dekat dengan gubernur, bupati, wali kota, kepala dinas dan lainnya.
Padahal, katanya, sesungguhnya mereka tidak memiliki jaminan untuk bisa meluluskan seseorang dalam seleksi CPNS.
Ia mengatakan jika masyarakat tergiur tawaran calo seleksi CPNS, mereka akan menanggung kerugian.
"Kerugian finansial yang ditanggung pelamar tidak menjadi tanggung jawab siapa pun, melainkan diri sendiri," ujarnya.
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
Tags: