Pemberontak Suriah rebut senjata PBB di Golan
17 September 2014 06:24 WIB
Penjaga perdamaian PBB asal Fiji yang dibebaskan oleh kelompok Front Nusra yang terkait jaringan Al-Qaeda melambaikan tangan dari dalam mobil ketika mereka tiba di Dataran Tinggi Golan, Israel, Kamis (11/9). Para penjaga perdamaian ini diculik dua minggu lalu ketika beberapa kelompok militan Islamis termasuk Front Nusra menyerang daerah perbatasan Suriah-Israel. (REUTERS/Baz Ratner )
PBB, New York (ANTARA News) - Para pemberontak Suriah terkait Al Qaida merebut senjata-senjata, seragam, dan kendaraan pasukan penjaga perdamaian PBB di Golan (UNDOF) dan mendirikan "zona aman" untuk melakukan serangan, kata Dubes Suriah, Selasa.
PBB Senin terpaksa menarik kembali ratusan pasukan penjaga perdamaian ke sektor yang diduduki Israel, Golan setelah pemberontak Suriah maju kepada posisi mereka.
Duta Besar Suriah Bashar Jaafari mengatakan, para pejuang dari Al-Nusra "telah berhasil menduduki semua sisi Suriah" di Golan, mengusir Pasukan Pemantau dan Pembebasan PBB (UNDOF).
"Para teroris sekarang menggunakan mobil PBB, yang dilengkapi lambang pasukan PBB di Golan," kata dia.
Mereka menggunakan seragam UNDOF, senjata UNDOF, posisi UNDOR untuk penembakan pada tentara Suriah serta pada warga sipil di desa-desa," kata Jaafari kepada wartawan.
Dewan Keamanan PBB dijadwalkan akan membahas krisis di Golan selama sesi Rabu setelah lebih dari 40 tentara UNDOF asal Fiji dipulangkam selama dua minggu oleh Al-Nusra.
Jaafari menuduh Israel, Qatar dan Yordania berada di balik satu "plot yang sangat besar" untuk mendestabilisasi Suriah dengan membiarkan para pemberontak Suriah mengambil alih bagian dari
penyangga untuk mendirikan sebuah "zona aman" dari mana ia dapat upah serangan.
Sebuah laporan baru oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon tercantum beberapa bentrokan di Golan sejak Mei, tetapi ia mengatakan UNDOF harus tetap kursus dan terus memenuhi mandatnya.
UNDOF memantau gencatan senjata 1974 antara Israel dan Suriah mengenai Dataran Tinggi Golan.
Israel merebut 1.200 kilometer persegi (460 mil persegi) dari Golan selama Perang Enam Hari tahun 1967, kemudian mencaploknya pada 1981 namun tak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Sekitar 510 kilometer persegi dari Golan tetap di sisi Suriah dari jalur gencatan senjata, dengan UNDOF mengawasi zona penyangga yang membentang sekitar 70 kilometer dari Lebanon di utara dan Yordania di selatan.
(H-AK)
PBB Senin terpaksa menarik kembali ratusan pasukan penjaga perdamaian ke sektor yang diduduki Israel, Golan setelah pemberontak Suriah maju kepada posisi mereka.
Duta Besar Suriah Bashar Jaafari mengatakan, para pejuang dari Al-Nusra "telah berhasil menduduki semua sisi Suriah" di Golan, mengusir Pasukan Pemantau dan Pembebasan PBB (UNDOF).
"Para teroris sekarang menggunakan mobil PBB, yang dilengkapi lambang pasukan PBB di Golan," kata dia.
Mereka menggunakan seragam UNDOF, senjata UNDOF, posisi UNDOR untuk penembakan pada tentara Suriah serta pada warga sipil di desa-desa," kata Jaafari kepada wartawan.
Dewan Keamanan PBB dijadwalkan akan membahas krisis di Golan selama sesi Rabu setelah lebih dari 40 tentara UNDOF asal Fiji dipulangkam selama dua minggu oleh Al-Nusra.
Jaafari menuduh Israel, Qatar dan Yordania berada di balik satu "plot yang sangat besar" untuk mendestabilisasi Suriah dengan membiarkan para pemberontak Suriah mengambil alih bagian dari
penyangga untuk mendirikan sebuah "zona aman" dari mana ia dapat upah serangan.
Sebuah laporan baru oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon tercantum beberapa bentrokan di Golan sejak Mei, tetapi ia mengatakan UNDOF harus tetap kursus dan terus memenuhi mandatnya.
UNDOF memantau gencatan senjata 1974 antara Israel dan Suriah mengenai Dataran Tinggi Golan.
Israel merebut 1.200 kilometer persegi (460 mil persegi) dari Golan selama Perang Enam Hari tahun 1967, kemudian mencaploknya pada 1981 namun tak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Sekitar 510 kilometer persegi dari Golan tetap di sisi Suriah dari jalur gencatan senjata, dengan UNDOF mengawasi zona penyangga yang membentang sekitar 70 kilometer dari Lebanon di utara dan Yordania di selatan.
(H-AK)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014
Tags: