Nunukan (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan belum merencanakan membentuk kelompok masyarakat untuk dijadikan cadangan khusus (cadsus) atau cadangan nasional (cadnas) di wilayah perbatasan Indonesia-Mlaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Direktur Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Pertama TNI Muh Faizal saat memberikan bimbingan teknis pembinaan kesadaran bela negara (PKBN) di Kabupaten Nunukan, Selasa mengatakan

memang pada era orde baru pemerintah Indonesia membentuk kelompok masyarakat sebagai cadangan nasional.

Cadnas itu seperti Hansip (pertahanan sipil), Kamra (keamanan rakyat), resimen mahasiswa (menwa) di kampus-kampus yang berada dalam naungan sistem keamanan rakyat semesta (siskamrata).

Ia mengatakan, kelompok masyarakat tersebut diberikan pelatihan tentang tata cara pertahanan negara dengan memberikan pelatihan-pelatihan kemiliteran yang memang dipersiapkan untuk membantu aparat TNI apabila terajdi ronrongan keamanan dari negara lain.

Hanya saja, kata dia, pembentukan kelompok masyarakat tersebut tidak dilaksanakan tetapi tetap memberikan pemahaman tentang bela negara kepada masyarakat secara keseluruhan.

"Dengan memberikan bimtek bela negara kepada masyarakat semacam ini tetap memberikan pemahaman kebangsaan dan nasionalisme kepada masyarakat meskipun tidak dibentuk kelompok masyarakat tertentu menjadi cadangan khusus," ujar dia.

Menjawab pertanyaan soal pentingnya pembentukan cadnas di kawasabn perbatasan Faizal mengatakan, hal itu belum diprogramkan Kemhan RI karena hanya fokus pada pemberian pemahaman cinta tanah air melalui bimtek PKBN.

(KR-MRN/M025)