Medan (ANTARA News) - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert Blake mengakui Indonesia menjadi salah satu negara yang diincar pengusaha negara itu sebagai tujuan investasi dengan nilai total sekitar 65 miliar dolar AS dalam delapan tahun terakhir.

"Tingginya minat investasi itu karena perekonomian Indonesia dinilai cukup bagus, termasuk jumlah proyeknya semakin banyak seperti Bandara Kualanamu dan transportasi kereta api dari Medan ke bandar udara itu," kata Dubes AS Robert Blake di Medan, Selasa.

Dia mengatakan itu di Stasiun Kereta Api untuk menaiki Kereta Api Railink menuju Bandara Kualanamu sepulang memberikan bantuan untuk bangunan tua di Medan.

Salah satu investasi atau kerja sama perdagangan pengusaha AS di Sumut adalah persinyalan atau alat yang mengatur perjalanan kereta api berupa rambu-rambu setop dan jalan kereta api yang akan dipasang PT Kereta Api Indonesia.

Perusahaan AS itu yakni General Elektric (GE) akan memasang alat sistem persinyalan saat operasional jalur ganda atau double track kereta api jalur Medan-Kualanamu yang ditargetkan selesai dibangun akhir tahun 2016.

Dia menegaskan, salah satu cara untuk meningkatkan investasi adalah dengan memperbaiki infrastruktur seperti yang sedang gencar dilakukan Pemerintah Indonesia atau Sumut.

Kepala Divisi Regional PT. KAI Sumut dan NAD, Saridal, mengatakan, sistem persinyalan akan dipasang setelah pembangunan "double track" rampung pada 2016.

Tahap awal sepanjang 15 kilometer yang menghubungkan Araskabu - Bandar Khalifah dijadwalkan rampung tahun 2015.

Dia menegaskan, dengan adanya jalur ganda ditambah sistem persinyalan nanti, maka frekuensi perjalanan kereta api akan bertambah dan semakin aman.

Sistem persinyalan itu akan mengatur "traffic", bisa menghitung jumlah kereta yang lewat.

"Dengan adanya jalur ganda dan sistem persinyalan, operasional kereta api bisa naik dua kali bahkan empat kali lipat dari sebanyak 86 kali sehari seperti dewasa ini," katanya.

Selain sistem persinyalan, Saridal mengakui, perusahaan GE, AS itu juga telah menginvestasikan delapan lokomotif tipe CC 021 dengan daya angkut yang lebih besar untuk penumpang dan barang kereta api di Sumut.

Tahun lalu, tiga lokomotif sudah tiba dan lima unit lagi baru tiba di Pelabuhan Belawan.

Menurut Saridal, penggantian lokomotif itu secara perlahan menggantikan 32 lokomotif di PT KAI Sumut yang sudah tua sehingga tidak bisa dioperasikan maksimal.

(E016/T007)