Jakarta (ANTARA News) - Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengaku ada partai politik yang memberinya satu bundel nama-nama calon menteri.

"Saya sampaikan apa adanya, ada yang memberikan nama satu buku seperti ini," kata Jokowi sambil membentuk jarinya menyerupai huruf C menunjukkan tebalnya bundel setinggi lima centimeter di Balaikota, Selasa.

Namun, Jokowi tidak mau menyebut parpol yang dimaksud. Jokowi mengatakan dirinya memang membuka diri bagi semua partai pendukung untuk mengusulkan nama-nama calon menteri. Meskipun pada akhirnya nanti Jokowi sendirilah yang akan menentukan apakah usulan nama tersebut diterima atau tidak.

"Bisa saja dari setebal itu yang saya ambil hanya satu lembar," katanya.

Menurut Jokowi, saat ini tim transisi sedang menggodok kriteria-kriteria yang wajib dipenuhi oleh seorang calon menteri. Setelah itu, baru akan dicari sosok orang yang memenuhi kriteria tersebut, baik yang berasal dari partai maupun non-partai. Sebagai presiden, Jokowi mengatakan, dirinya memiliki hak penuh untuk menunjuk menteri.

"Kriteria dulu di tim transisi, hanya personelnya diserahkan ke saya," kata Jokowi.

Jokowi bahkan akan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam melakukan seleksi. Calon menteri Jokowi harus memiliki rekam jejak yang baik dan bersih dari segala dugaan korupsi serta harus memiliki harta kekayaan yang wajar.

"Itu bisa diketahui melalui KPK dan PPATK," katanya. Tadi malam, Jokowi telah mengumumkan struktur kabinetnya yang terdiri dari 18 menteri dari kalangan profesional dan 16 menteri dari profesional partai.