Jakarta (ANTARA News) - Peraih Nobel Perdamaian kelahiran Bangladesh Profesor Muhammad Yunus menilai Indonesia siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

"Orang Indonesia adalah manusia yang sangat terampil, didukung dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Jika dapat mengolah sumber daya tersebut, perekonomian Indonesia akan kokoh," katanya usai diskusi "Sociopreneurship: unlocking Indonesia's Great Potentials" di Universitas Paramadina, Jakarta, Senin.

Menurut dia, pemerintah harus mendorong pertumbuhan ekonomi mulai di tingkat kalangan menengah ke bawah, sehingga masyarakat dapat berdaya saing menghadapi MEA.

"Kita harus membangun perekonomian dari tingkatan bawah ke atas, secara khusus memperkokoh pertumbuhan ekonomi dari kalangan menengah ke bawah," ujarnya.

Pendiri Bank Grameen tersebut mengatakan Indonesia harus membangun ekonomi kerakyatan bukan hanya di kalangan menengah ke atas tetapi lebih kepada masyarakat kalangan bawah.

"Karena ekonomi itu bukan hanya milik kalangan menengah ke atas tetapi juga rakyat miskin," katanya.

Ia menyarankan pemerintah dapat memberikan kemudahan kepada orang miskin untuk meminjam uang di bank, sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam hal transaksi keuangan.

"Pemerintah dapat memberdayakan kelompok-kelompok usaha kecil menengah yang didukung dengan pemberian modal untuk mengembangkan usahanya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN," tuturnya.