DKI rancang program kawasan siaga bencana kebakaran
15 September 2014 14:45 WIB
Kebakaran Jakarta Timur Petugas Damkar berusaha memadamkan api yang menghanguskan permukiman di kawasan Jakarta Timur, Sabtu (13/9). Menurut Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur kebakaran ini telah mengakibatkan 650 keluarga dengan jumlah 1000 jiwa kehilangan tempat tinggal. (ANTARA FOTO/Adhi Fatma)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana saat ini sedang merancang program kawasan dan daerah siaga bencana kebakaran sebagai upaya mencegah terjadinya kebakaran di masyarakat.
"Sosialisasi tentang upaya pencegahan dan dari program kawasan siaga kebakaran atau Kisaran dan daerah siaga kebakaran atau Dasiran sebenarnya sudah dilakukan sejak saat ini," kata kata Kepala Seksi Informasi dan Publikasi Bidang Partisipasi Masyarakat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulan Bencana Provinsi DKI Jakarta, Sahrudin, di Jakarta, Senin.
Rencananya, kata dia, program tersebut akan mulai diimplementasikan pada tahun depan di daerah yang rawan bencana kebakaran seperti di kawasan Tambora, Jakarta Barat.
"Petugas kami bergilir menyosialisasikan tentang pemahaman kebakaran di Tambora, Jakarta Barat. Dan kebetulan sosialisasinya dibantu program CSR dari swasta. Makanya bisa berkurang kasus di sana (jumlah kebakarannya)," katanya.
Ia mengatakan, selain akan membuat program tersebut saat ini pihaknya juga membuat terobosan dalam penanganan kebakaran yakni dengan sistem keselamatan kebakaran lingkungan.
"Jadi kita rekrut petugasnya dari warga di RT/RW setempat, kita buatkan gedung. Kemudian di situ kita siagakan mobil pompa 4 ribu liter. Sehingga jika ada kebakaran, warga sudah bisa langsung mengatasinya," ujar dia.
Menurut dia, upaya mencegah kebakaran memerlukan kerjasama antara petugas damkar dan masyarakat.
"Karena tindak mencegah ini lebih berharga daripada menanggulangi. Jadi diperlukan kerjasama kita semua," katanya.
Berdasarkan data yang ada, dari Januari hingga 15 September 2014, telah terjadi ada 738 kejadian kebakaran di wilayah DKI Jakarta.
Dari jumlah tersebut, 27 kejadian kebakaran diatasi oleh masyarakat dan 711 kejadian diatasi oleh petugas damkar dan penanggulangan bencana.
"Sosialisasi tentang upaya pencegahan dan dari program kawasan siaga kebakaran atau Kisaran dan daerah siaga kebakaran atau Dasiran sebenarnya sudah dilakukan sejak saat ini," kata kata Kepala Seksi Informasi dan Publikasi Bidang Partisipasi Masyarakat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulan Bencana Provinsi DKI Jakarta, Sahrudin, di Jakarta, Senin.
Rencananya, kata dia, program tersebut akan mulai diimplementasikan pada tahun depan di daerah yang rawan bencana kebakaran seperti di kawasan Tambora, Jakarta Barat.
"Petugas kami bergilir menyosialisasikan tentang pemahaman kebakaran di Tambora, Jakarta Barat. Dan kebetulan sosialisasinya dibantu program CSR dari swasta. Makanya bisa berkurang kasus di sana (jumlah kebakarannya)," katanya.
Ia mengatakan, selain akan membuat program tersebut saat ini pihaknya juga membuat terobosan dalam penanganan kebakaran yakni dengan sistem keselamatan kebakaran lingkungan.
"Jadi kita rekrut petugasnya dari warga di RT/RW setempat, kita buatkan gedung. Kemudian di situ kita siagakan mobil pompa 4 ribu liter. Sehingga jika ada kebakaran, warga sudah bisa langsung mengatasinya," ujar dia.
Menurut dia, upaya mencegah kebakaran memerlukan kerjasama antara petugas damkar dan masyarakat.
"Karena tindak mencegah ini lebih berharga daripada menanggulangi. Jadi diperlukan kerjasama kita semua," katanya.
Berdasarkan data yang ada, dari Januari hingga 15 September 2014, telah terjadi ada 738 kejadian kebakaran di wilayah DKI Jakarta.
Dari jumlah tersebut, 27 kejadian kebakaran diatasi oleh masyarakat dan 711 kejadian diatasi oleh petugas damkar dan penanggulangan bencana.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
Tags: