PBB, AS (ANTARA News) - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa mengutuk "pembunuhan keji dan pengecut" terhadap pekerja bantuan Inggris David Haines oleh kelompok garis keras Negara Islam (IS), yang sebelumnya dikenal sebagai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Kejahatan ini adalah pengingat tragis atas peningkatan bahaya yang dihadapi personel kemanusiaan setiap hari di Suriah," kata Dewan Keamanan PBB, menekankan dalam satu pernyataan yang disetujui dengan suara bulat oleh 15 anggotanya, Minggu, seperti dilaporkan AFP.

Mereka menyerukan agar pekerja bantuan dihormati di daerah konflik dan "menekankan lagi bahwa ISIS harus dikalahkan dan bahwa tidak ada toleransi, kekerasan dan kebencian harus disingkirkan."

Anggota dewan juga menekankan bahwa "tindakan barbarisme yang dilakukan oleh ISIS yang juga disebut ISIL (Negara Islam Irak dan Levant) tidak mengintimidasi mereka, melainkan mengeraskan tekad mereka bahwa harus ada upaya bersama" untuk menentangnya, dan kelompok-kelompok gerilyawan lainnya.

Dewan juga menyerukan "segera, dan pembebasan tanpa syarat bagi semua orang yang masih di sandera" oleh IS dan kelompok-kelompok lain yang terkait dengan Al-Qaida.

Serta mendesak semua negara "untuk bekerja sama secara aktif" dengan upaya Inggris untuk membawa pelaku eksekusi Haines ke pengadilan.

Haines diculik di Suriah pada Maret 2013. Pemenggalan Haines terungkap dalam satu video yang disiarkan Sabtu oleh para pejuang ISIS, satu kelompok ekstremis yang telah mengambil alih wilayah yang sangat luas di Irak dan Suriah dalam beberapa bulan terakhir.

(Uu.H-AK)