Bertempur dengan Boko Haram, pesawat AU Nigeria hilang
14 September 2014 16:14 WIB
Bangkai mobil terbakar terlihat di lokasi ledakan di Abuja, Rabu (25/6). 21 orang tewas ketika dugaan bom meledak di tengah distrik belanja yang ramai di ibukota Nigeria, Abuja di jam sibuk kemarin (ANTARA FOTO/REUTERS/Afolabi Sotunde/djo/14 )
Abuja (ANTARA News) - Satu pesawat Angkatan Udara Nigeria hilang dua hari lalu di wilayah timur laut negara itu, ketika pasukan Nigeria berperang melawan gerilyawan Boko Haram, kata militer, Minggu.
Jet Alpha, dengan dua pilot di dalamnya, meninggalkan pangkalan di Yola, negara bagian Adamawa, atas yang disebutnya "misi operasional rutin" sekitar pukul 10.45 waktu setempat (16.45 WIB) Jumat dan diperkirakan kembali pada tengah hari itu juga.
"Sejak itu semua usaha untuk melakukan kontak dengan pesawat itu tidak memberikaan hasil positif," kata juru bicara militer Chris Olukolode dalam satu pernyataan.
Tim-tim pencarian dan penyelamatan sedang berusaha mencari lokasi jatuhnya pesawat itu dan menghubungi awaknya, tambahnya.
Jet Alpha dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Dornier Jerman dan Dassault-Brequet dari Prancis pada tahun 1970-an sebagai pesawat latih dan dukungan taktis.
Sejumlah 512 diproduksi seluruhnya bagi 10 angkatan udara di seluruh dunia, termasuk Nigeria, Kamerun, Pantai Gading dan Togo, kata laman Dassault Aviation.
Olukolade tidak menegaskan apakah pesawat yang hilang itu digunakan untuk melawan para petempur Boko Haram, tetapi penduduk yang tinggal di dan sekitar pangkalan Yola mengemukakan kepada AFP pekan lalu ada peningkatan jumlah penerbangan.
Penduduk di negara bagian Adamawa dan negara bagian Borno juga melaporkan jet-jet tempur terbang rendah sementara militer mengatakan pihaknya sedang melakukan operasi-operasi udara dan darat yang terkoordnasi tinggi terhadap gerilyawan itu.
Boko Haram merebut daerah-daerah di Adamawa, Borno dan Yobe dalam pekan-pekan belakangan ini yang mnimbulkan kekhawatiran tentan hilangnya kekuasaan pemerintah di daerah timur laut itu dan menempatkan militer dalam tekanan yang kuat untuk menumopas pemberontakan Boko Haram lima tahun itu.
Menurut "International Institute of Strategic Studies" "The Military Balance 2014", angkatan udara Nigeria memiliki 54 pesawat tempur tetapi "kemampuan operasionalnya sangat terbatas".
Jet Alpha, dengan dua pilot di dalamnya, meninggalkan pangkalan di Yola, negara bagian Adamawa, atas yang disebutnya "misi operasional rutin" sekitar pukul 10.45 waktu setempat (16.45 WIB) Jumat dan diperkirakan kembali pada tengah hari itu juga.
"Sejak itu semua usaha untuk melakukan kontak dengan pesawat itu tidak memberikaan hasil positif," kata juru bicara militer Chris Olukolode dalam satu pernyataan.
Tim-tim pencarian dan penyelamatan sedang berusaha mencari lokasi jatuhnya pesawat itu dan menghubungi awaknya, tambahnya.
Jet Alpha dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Dornier Jerman dan Dassault-Brequet dari Prancis pada tahun 1970-an sebagai pesawat latih dan dukungan taktis.
Sejumlah 512 diproduksi seluruhnya bagi 10 angkatan udara di seluruh dunia, termasuk Nigeria, Kamerun, Pantai Gading dan Togo, kata laman Dassault Aviation.
Olukolade tidak menegaskan apakah pesawat yang hilang itu digunakan untuk melawan para petempur Boko Haram, tetapi penduduk yang tinggal di dan sekitar pangkalan Yola mengemukakan kepada AFP pekan lalu ada peningkatan jumlah penerbangan.
Penduduk di negara bagian Adamawa dan negara bagian Borno juga melaporkan jet-jet tempur terbang rendah sementara militer mengatakan pihaknya sedang melakukan operasi-operasi udara dan darat yang terkoordnasi tinggi terhadap gerilyawan itu.
Boko Haram merebut daerah-daerah di Adamawa, Borno dan Yobe dalam pekan-pekan belakangan ini yang mnimbulkan kekhawatiran tentan hilangnya kekuasaan pemerintah di daerah timur laut itu dan menempatkan militer dalam tekanan yang kuat untuk menumopas pemberontakan Boko Haram lima tahun itu.
Menurut "International Institute of Strategic Studies" "The Military Balance 2014", angkatan udara Nigeria memiliki 54 pesawat tempur tetapi "kemampuan operasionalnya sangat terbatas".
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: