John Kerry di Kairo, galang dukungan perang lawan ISIS
14 September 2014 01:34 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, melihat kota Baghdad, Irak, dari atas helikopter, Rabu (10/9). Kerry tiba di Baghdad Rabu kemarin sebagai bagian dari kunjungannya ke Timur Tengah untuk membangun dukungan militer, politik, dan keuangan untuk mengalahkan militan Negara Islam yang mengendalikan sebagiam wilayah Irak dan Suriah. (REUTERS/Brendan Smialowski/Pool)
Kairo (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, Sabtu, mengatakan, Mesir di garis depan menghadapi terorisme setelah ia bertemu dengan para pemimpin negara itu untuk menggalang dukungan memerangi ISIS di Irak dan Suriah.
Tentara Mesir yang kuat tidak mungkin ikut serta dalam satu koalisi militer menghadapi kelompok garis keras ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) kini berganti nama IS (Negara Islam), tetapi bekerja sama erat dengan Amerika Serikat menyangkut kontra-terorisme.
Washington mengatakan, mereka berada dalam perang dengan IS dan telah mengangkat John Allen, seorang mantan komandan di Afghanistan dan Irak untuk mengkoordinasikan operasi terhadap ISIS, yang telah menguasai daerah luas di Irak dan Suriah.
Kerry yang tiba dari Ankara berunding dengan Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, setelah berembuk dengan ketua Liga Arab, Nabil al-Aribi.
Keterlibatan Kairo dalam koalisi mungkin dapat membantu memperbaiki hubungannya dengan Washington, setelah AS menangguhkan --kemudian memulihkan-- bantuan militer ketika militer menggulingkan presiden terpilih, Mohamed Moursi, pada Juli 2013.
Pengganti Moursi, mantan panglima militer Sisi, sedang berjuang menghadapi kelompok garis keras Islam di Semenanjung Sinai, yang menyatakan dukungan mereka pada IS.
"Mesir berada di garis depan perang melawan terorisme, khususnya saat melawan kelompok geris keras di Sinai," kata Kerry, dalam satu jumpa wartawan dengan Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukri.
Setelah mendapat dukungan dari 10 pemerintah Arab pekan ini, Washington akan mengusahakan satu persetujuan bagi operasinya dari Mesir dan institusi-institusi agamanya, yang termasuk Universitas Al Azhar.
"Sebagai satu ibukota intelektual dan kebudayaan di dunia muslim, Mesir memiliki peran penting dalam mengecam secara terbuka ideologi yang ISIS sebarkan," kata Kerry, menggunakan akronim IS.
Kendati Washington mengatakan ada "perang" dengan IS, Kerry enggan mengunakan istilah itu, yang hanya menyebut satu "operasi besar kontra-terorisme."
Pada Jumat, Presiden Prancis, Francois Hollande, mengnjungi Baghdad untuk berunding menjelang satu konferensi internasional mengenai Irak di Paris, Senin.
Tentara Mesir yang kuat tidak mungkin ikut serta dalam satu koalisi militer menghadapi kelompok garis keras ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) kini berganti nama IS (Negara Islam), tetapi bekerja sama erat dengan Amerika Serikat menyangkut kontra-terorisme.
Washington mengatakan, mereka berada dalam perang dengan IS dan telah mengangkat John Allen, seorang mantan komandan di Afghanistan dan Irak untuk mengkoordinasikan operasi terhadap ISIS, yang telah menguasai daerah luas di Irak dan Suriah.
Kerry yang tiba dari Ankara berunding dengan Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, setelah berembuk dengan ketua Liga Arab, Nabil al-Aribi.
Keterlibatan Kairo dalam koalisi mungkin dapat membantu memperbaiki hubungannya dengan Washington, setelah AS menangguhkan --kemudian memulihkan-- bantuan militer ketika militer menggulingkan presiden terpilih, Mohamed Moursi, pada Juli 2013.
Pengganti Moursi, mantan panglima militer Sisi, sedang berjuang menghadapi kelompok garis keras Islam di Semenanjung Sinai, yang menyatakan dukungan mereka pada IS.
"Mesir berada di garis depan perang melawan terorisme, khususnya saat melawan kelompok geris keras di Sinai," kata Kerry, dalam satu jumpa wartawan dengan Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukri.
Setelah mendapat dukungan dari 10 pemerintah Arab pekan ini, Washington akan mengusahakan satu persetujuan bagi operasinya dari Mesir dan institusi-institusi agamanya, yang termasuk Universitas Al Azhar.
"Sebagai satu ibukota intelektual dan kebudayaan di dunia muslim, Mesir memiliki peran penting dalam mengecam secara terbuka ideologi yang ISIS sebarkan," kata Kerry, menggunakan akronim IS.
Kendati Washington mengatakan ada "perang" dengan IS, Kerry enggan mengunakan istilah itu, yang hanya menyebut satu "operasi besar kontra-terorisme."
Pada Jumat, Presiden Prancis, Francois Hollande, mengnjungi Baghdad untuk berunding menjelang satu konferensi internasional mengenai Irak di Paris, Senin.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: