Kerry di Turki galang dukungan untuk aksi melawan ISIL
13 September 2014 04:15 WIB
Menlu AS John Kerry berbicara dalam konferensi pers di Kantor Persemakmuran, London, Selasa (22/10). Rencana pembahasan untuk mengakhiri pertempuran di Suriah berantakan setelah oposisi menolak hadir kecuali Presiden Bashar al-Assad diturunkan dari kekuasaannya dan negara Saudi Arabia dengan jelas menyatakan tidak akan bekerja sama lagi dengan Amerika Serikat atas perang sipil tersebut. (REUTERS/Suzanne Plunkett)
Istanbul (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry Jumat tiba di Ankara sebagai bagian dari misi regional yang dirancang untuk menggalang dukungan negara-negara untuk aksi internasional melawan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIL).
Hal itu disiarkan oleh kantor berita swasta Ikhlas, lapor KUNA.
Kerry dijadwalkan akan mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin tertinggi negara selama dua hari berada di negara ini, salah satu sekutu dekat Washington di wilayah tersebut.
Kantor berita itu mengatakan, pembicaraan Kerry dengan para pemimpin Turki akan mencakup masalah-masalah bilateral, regional dan hubungan internasional.
Kerry telah menghadiri satu konferensi luas di Arab Saudi, terutama ditujukan untuk membangun satu front melawan ISIL, yang baru-baru ini menyebarkan pengaruhnya di wilayah Suriah dan Irak, sehingga menjadi ancaman serius bagi pemerintah pusat Irak dan kepentingan Barat di kawasan itu.
Turki dilaporkan "telah menahan" keterlibatan militer skala luas terhadap ISIL, yang mengontrol wilayah luas lahan kaya minyak di Irak utara.
Penerjemah: Askan Krisna
Hal itu disiarkan oleh kantor berita swasta Ikhlas, lapor KUNA.
Kerry dijadwalkan akan mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin tertinggi negara selama dua hari berada di negara ini, salah satu sekutu dekat Washington di wilayah tersebut.
Kantor berita itu mengatakan, pembicaraan Kerry dengan para pemimpin Turki akan mencakup masalah-masalah bilateral, regional dan hubungan internasional.
Kerry telah menghadiri satu konferensi luas di Arab Saudi, terutama ditujukan untuk membangun satu front melawan ISIL, yang baru-baru ini menyebarkan pengaruhnya di wilayah Suriah dan Irak, sehingga menjadi ancaman serius bagi pemerintah pusat Irak dan kepentingan Barat di kawasan itu.
Turki dilaporkan "telah menahan" keterlibatan militer skala luas terhadap ISIL, yang mengontrol wilayah luas lahan kaya minyak di Irak utara.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: