Salah satu pengusaha yang terimbas itu ialah Ronny (37), penjaja martabak manis di Perumahan Galaxy, Kecamatan Bekasi Selatan.
"Lumayan juga kenaikannya, dari semula Rp115 ribu per tabung sekarang jadi Rp135 ribu," katanya di Bekasi, Jumat.
Pemuda asal Bangka yang sehari-hari membawa dua tabung elpiji ukuran 12 kilogram untuk membuat martabak pesanan para pelanggan, kini mulai mengakalinya.
"Sekarang tabung elpiji 12 kilogramnya satu saja. Yang satu lagi elpiji tabung melon saja karena semalam berjualan tidak selalu habis dua tabung," katanya.
Penyesuaian yang dilakukan Ronny akibat kenaikan harga elpiji hanya sebatas itu. Ia tak lantas membebankan selisih harga akibat kenaikan itu kepada pelanggan.
"Kalau masih sebatas Rp20.000 masih bisa diakali. Asalkan harga bahan-bahan yang lain tidak ikut naik," katanya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Bejo (29) karyawan sebuah cafe "Rimbow" di Perumahan Pondok Mitra Lestari, Bekasi Selatan.
"Terpaksa kita beralih ke tabung gas 3 Kg karena yang 12 Kg lumayan mahal. Mending kita beralih ke tabung 3 Kg dengan membeli empat tabung sekalian," katanya.
(KR-AFR/R010)