Semarang (ANTARA News) - Sebanyak 174.644 jiwa masyarakat yang berada di lima kabupaten di sekitar Gunung Slamet disiapsiagakan mengantisipasi jika terjadi peningkatan aktivitas dan status dari salah satu gunung aktif di Provinsi Jawa Tengah itu.

"Ratusan ribu masyarakat di Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Tegal, Brebes, dan Pemalang tersebut tetap harus siap siaga terkait dengan peningkatan aktivitas Gunung Slamet dalam beberapa waktu terakhir," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sarwa Praman di Semarang, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa ratusan ribu masyarakat yang berada di wilayah terdampak ancaman erupsi Gunung Slamet itu menetap di 11 kecamatan yang terdiri atas 34 desa.

Ke-11 kecamatan itu adalah Kutasari, Bojongsari, Mrebet, Karangreja, Baturaden, Sumbang, Kedung Banteng, Bojong, Sirampog, Paguyangan, dan Pulosari.

Menurut dia, ratusan ribu masyarakat tersebut harus dievakuasi jika status Gunung Slamet meningkat dari "siaga" menjadi "awas" karena radius aman juga bertambah menjadi 7,5 sampai 8 kilometer.

"Sampai saat ini status Gunung Slamet masih siaga sehingga masyarakat belum perlu dievakuasi," ujarnya.

Sarwa mengungkapkan bahwa jajaran BPBD Jateng dan BPBD di lima kabupaten telah menyiapkan jalur evakuasi dan lokasi pengungsian jika erupsi Gunung Slamet benar-benar terjadi.

"Intinya semua sudah dalam kondisi siap saat terjadi erupsi Gunung Slamet, meskipun dalam sejarahnya letusannya tidak terlalu besar," katanya.

Terkait dengan dampak abu vulkanik yang kemungkinan ditimbulkan saat terjadi erupsi Gunung Slamet, sebanyak 56 ribu masker sudah dikirim dan masih disimpan di BPBD lima kabupaten setempat.

"Masker baru didistribusikan ke masyarakat jika terjadi hujan abu vulkanik untuk mengantisipasi gangguan pernafasan," ujarnya.

Selain ribuan masker, kata dia, BPBD Jateng telah mengirimkan 16 jenis logistik yang antara lain berupa makanan siap saji, mi instan, air mineral, pakaian, dan kecap, yang siap disalurkan kepada warga yang mengungsi.

Berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan terhadap aktivitas Gunung Slamet pada Jumat (12/9) pukul 12.00-18.00 WIB diketahui telah terjadi lima letusan tinggi berwarna putih tebal kecoklatan yang condong ke arah barat, terdengar 21 kali suara dentuman, tujuh suara gemuruh berkekuatan sedang-kuat, serta puluhan kali gempa letusan.

(U.KR-WSN/I007)