Daud Yordan berencana pindah ke WBO
12 September 2014 18:07 WIB
Kemenangan Daud Cino Yordan Petinju Indonesia asal Kalbar, Daud 'Cino' Yordan (tengah) memegang sabuk kemenangannya saat konvoi dari Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Rabu (10/7). (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang) ()
Semarang (ANTARA News) - Juara dunia kelas ringan (61,2 kilogram) IBO Daud Yordan berencana pindah ke badan tinju dunia lain yaitu World Boxing Organization (WBO) sesuai dengan karier awalnya menekuni dunia tinju.
Petinju dengan rekor bertarung 32 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah ketika dihubungi dari Semarang, Jumat, mengatakan, dalam pekan ini tim manajemen akan bertemu dengan perwakilan WBO di Jakarta.
Pertemuan tersebut, menurut dia, untuk membahas perpindahan dirinya ke WBO juga untuk mematangkan rencana pertarungan dirinya pada akhir Oktober di Pontianak, Kalimantan Barat.
Ia menambahkan, meskipun pindah ke WBO, dirinya tetap menekuni kelas ringan yang sudah digeluti setahun lebih (usai gagal mempertahankan gelar kelas bulu IBO karena kalah dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta, April 2013, Daud Yordan memutuskan untuk naik ke kelas ringan).
"Saya tetap bertarung di kelas ringan meskipun masuk WBO," kata petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 tersebut.
Ketika ditanya apakah dengan kepindahannya dari IBO ke WBO maka gelar juara dunia kelas ringan yang sekarang disandang akan hilang, dia mengatakan, tergantung apakah dirinya bertarung atau tidak.
"Kalau saya tidak bertarung untuk mempertahankan gelar selama setahun maka secara otomatis gelar itu akan hilang, tetapi kalau saya bertarung untuk mempertahankan gelar dan menang maka gelar itu tetap ada meskipun saya masuk WBO," katanya.
Ia menambahkan sejak awal meniti karier di dunia tinju memang dirinya mengarah kepada WBO tetapi dalam perjalanannya ternyata ada peluang untuk menjadi juara dunia di jalur IBO maka dirinya langsung memanfaatkan hal itu dan bergabung dengan IBO.
Saat bergabung dengan IBO, Daud Yordan sempat menjadi juara dunia di kelas bulu (57,1 kilogram) saat menang KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012. Kemudian sempat mempertahankan gelar sekali saat menang atas petinju Mongolia Choi Tseveenpurev di Singapura 9 November 2012.
Tetapi gelar itu lepas setelah dikalahkan petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta, 14 April 2013. Kemudian Daud Yordan memutuskan untuk naik ke kelas ringan dan langsung menjadi juara di kelas yang baru setelah menang atas petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela di Australia, 6 Juli 2013.
Kemudian Daud Yordan juga sempat mempertahankan gelarnya saat menang aatas petinju Afrika Selatan Sipho Taliwe di Australia, 6 Desember 2013. Setelah itu hampir setahun Daud Yordan belum mempertahankan gelarnya itu kembali.
Daud Yordan menambahkkan dengan pindah ke WBO maka peluang untuk bertarung di Amerika Serikat cukup besar karena juara dunia dipegang petinju dari Negeri Paman Sam tersebut. "Peluang saya untuk bertarung di Amerika Serikat besar dengan pindah ke WBO karena juara dunianya juga petinju sana," katanya.
Daud Yordan juga pernah bertarung di Amerika Serikat saat menghadapi petinju Panama Calestino Caballero, 10 April 2010. Saat itu Daud Yordan kalah angka dari Caballero.
Petinju dengan rekor bertarung 32 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah ketika dihubungi dari Semarang, Jumat, mengatakan, dalam pekan ini tim manajemen akan bertemu dengan perwakilan WBO di Jakarta.
Pertemuan tersebut, menurut dia, untuk membahas perpindahan dirinya ke WBO juga untuk mematangkan rencana pertarungan dirinya pada akhir Oktober di Pontianak, Kalimantan Barat.
Ia menambahkan, meskipun pindah ke WBO, dirinya tetap menekuni kelas ringan yang sudah digeluti setahun lebih (usai gagal mempertahankan gelar kelas bulu IBO karena kalah dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta, April 2013, Daud Yordan memutuskan untuk naik ke kelas ringan).
"Saya tetap bertarung di kelas ringan meskipun masuk WBO," kata petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 tersebut.
Ketika ditanya apakah dengan kepindahannya dari IBO ke WBO maka gelar juara dunia kelas ringan yang sekarang disandang akan hilang, dia mengatakan, tergantung apakah dirinya bertarung atau tidak.
"Kalau saya tidak bertarung untuk mempertahankan gelar selama setahun maka secara otomatis gelar itu akan hilang, tetapi kalau saya bertarung untuk mempertahankan gelar dan menang maka gelar itu tetap ada meskipun saya masuk WBO," katanya.
Ia menambahkan sejak awal meniti karier di dunia tinju memang dirinya mengarah kepada WBO tetapi dalam perjalanannya ternyata ada peluang untuk menjadi juara dunia di jalur IBO maka dirinya langsung memanfaatkan hal itu dan bergabung dengan IBO.
Saat bergabung dengan IBO, Daud Yordan sempat menjadi juara dunia di kelas bulu (57,1 kilogram) saat menang KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012. Kemudian sempat mempertahankan gelar sekali saat menang atas petinju Mongolia Choi Tseveenpurev di Singapura 9 November 2012.
Tetapi gelar itu lepas setelah dikalahkan petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta, 14 April 2013. Kemudian Daud Yordan memutuskan untuk naik ke kelas ringan dan langsung menjadi juara di kelas yang baru setelah menang atas petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela di Australia, 6 Juli 2013.
Kemudian Daud Yordan juga sempat mempertahankan gelarnya saat menang aatas petinju Afrika Selatan Sipho Taliwe di Australia, 6 Desember 2013. Setelah itu hampir setahun Daud Yordan belum mempertahankan gelarnya itu kembali.
Daud Yordan menambahkkan dengan pindah ke WBO maka peluang untuk bertarung di Amerika Serikat cukup besar karena juara dunia dipegang petinju dari Negeri Paman Sam tersebut. "Peluang saya untuk bertarung di Amerika Serikat besar dengan pindah ke WBO karena juara dunianya juga petinju sana," katanya.
Daud Yordan juga pernah bertarung di Amerika Serikat saat menghadapi petinju Panama Calestino Caballero, 10 April 2010. Saat itu Daud Yordan kalah angka dari Caballero.
Pewarta: Hernawan W
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: