Inggris (ANTARA News) - Louis van Gaal mengungkapkan alasan dijualnya Danny Welbeck ke Arsenal karena rekor golnya tidak cukup baik untuk Manchester United.

Pemain internasional Inggris 23 tahun ini diizinkan untuk bergabung dengan skuat Arsene Wenger dengan 16 juta poundsterling mendekati ditutupnya bursa transfer setelah United mencapai kesepakan untuk mendatangkan Radamel Falcao.

Pelatih Belanda ini pun dikritik menyusul perginya Welbeck dengan mengutip bahwa penjualan itu sebagai bukti klub mengabaikan kebijakan usia muda yang terkenal itu.

Van Gaal menyangkalnya dengan mengatakan alasan dijualnya produk muda United karena standarnya tidak seperti Robin van Persie, Wayne Rooney, dan Falcao.

"Danny Welbenck sudah di sini sejak umur sembilan, tetapi setelah dia kembali dari Sunderland, dia tidak punya rekor seperti Rooney atan Van Persie, padahal itu standarnya," kata pelatih United ini.

"Dan kami punya Falcao. Hari ini, saat latihan, dia punya satu kesempatan dan menjadikannya gol. Itu mengapa kami harus membiarkan Welbeck pergi."

Van Gaal mengawasi sibuknya transfer musim panas di United dengan banyaknya pemain jebolan akademi Setan Merah yang diizinkan meninggalkan klub.

Selain Welbeck yang hengkang, Tom Lawrence yang dijual ke Leicester City, sementara Tom Cleverley dan Michael Keane masing-masing dipinjamkan ke Aston Villa dan Burnley.

Menyusul hengkannya pemain MU itu, Van Gaal menegaskan bahwa pemain muda selalu diberi kesempatan di Old Trafford, sementara pemain yang pergi karena tidak cocok dengan filosofi sepak bolanya.

Pelatih Setan Merah juga mengatakan hengkangnya 14 pemain dari klub musim panas ini akan memberikan kesempatan untuk pemain muda lain seperti James Wilson dan Tyler Blackett.

"Pemain muda adalah kebijakan dari Manchester United," katanya. "Ketika kami mengizinkan pemain pindah ke klub lain, itu memungkinkan pemain muda lain memiliki kesempatan."

Ia menimpali, "Kami ingin memberikan pemain muda kesempatan dan pertanyaan adalah 'bisakah mereka megambil kesempatan ini?'."

"Ini tentu saja beresiko, tetapi Manchester United selalu memiliki pemain home-grown di skuatnya dan ini satu-satunya cara melakukannya," tambahnya lagi seperti dilansir di skysports.com.