Jakarta (ANTARA News) - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menilai terjadi kemunduran jika pemilihan kepala daerah tidak dipilih
langsung.
"Pada Undang-Undang Dasar (UUD) juga jelas dinyatakan bahwa
kedaulatan ada di tangan rakyat maka jelas secara demokratis rakyat yang
memilih pemimpinnya," kata dia pada Rakornas Luar Biasa Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh
Indonesia (Apkasi) dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia
(Apeksi) di Jakarta, Kamis.
Pada kesempatan tersebut, Ridwan Kamil mengaku tidak mungkin menjadi
orang nomor satu di Bandung jika mekanisme pemilihan wali kota dipilih
oleh wakil rakyat di DPRD setempat.
Sebelum pelaksanaan Pilkada Kota Bandung 2013, kata dia, dirinya
bukan kader partai politik karena hanya seorang dosen di Institut
Teknologi Bandung (ITB) yang tidak dikenal oleh siapapun, termasuk
pimpinan partai.
"Saya bukan artis dan publik figur. Karena bertekad mengubah Bandung
menjadi lebih baik maka saya menyampaikan visi misi ke beberapa partai,
tapi ditolak," katanya.
Hingga akhirnya, lanjut Ridwan Kamil, ada partai politik yang
mengakui kualitasnya dan menjadikannya pemenang pilkada satu putaran
dengan hasil sekitar 45 persen suara.
"Kalau pilkada dikembalikan ke pemilihan tidak langsung atau melalui
DPRD maka orang luar tidak pernah muncul dan tidak mendapat
kesempatan menjadikan daerah lebih baik," katanya.
Dia mengusulkan penyempurnaan teknis pada proses pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung agar lebih murah serta tidak menghambur-hamburkan uang.
"Salah satu caranya adalah tidak diperlukan kampanye atau rapat akbar dan pembatasan baliho kandidat," ujar Ridwan.
Menurut dia, penilaian mahal atau tidaknya pilkada dipilih rakyat tergantung dari teknis pelaksanaan sehingga perlu direvisi sedemikian rupa.
Pihaknya yakin jika ada perubahan tata cara kampanye atau tidak membuat pemilu berlangsung secara mewah dari penyelenggara maupun kandidat maka pilkada tidak perlu mengeluarkan banyak biaya.
Usul Ridwan Kamil agar Pilkada tidak hambur uang
11 September 2014 12:03 WIB
Walikota Bandung Ridwan Kamil (ANTARA FOTO)
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Tags: