Balikpapan (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menaikkan harga gas elpiji nonsubsidi kemasan 12 kg menjadi Rp116.200 di pangkalan di Balikpapan, Kalimantan Timur terhitung mulai Rabu pukul 00.00 waktu setempat.
Sebelumnya harga Elpiji 12 kg di Balikpapan hanya Rp110 ribu di tingkat pengecer. Di Samarinda, Pertamina menaikkan harga gas menjadi Rp120 ribu di pangkalan.
Pertamina Unit Pemasaran VI Kalimantan yang berkantor di Balikpapan juga merilis harga baru untuk Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.
Di Kalsel dan Kalteng, harga Elpiji 12 kg di pangkalan menjadi Rp126.900. Di Kalbar menjadi Rp26.800.
Menurut Kepala Humas Pertamina Unit Pemasaran (UPms) VI Andar Titi Lestari, kenaikan harga ini mengiringi naiknya harga LPG di pasar Internasional dan nilai tukar rupiah yang melemah atas dolar AS.
Kenaikan itu juga sesuai petunjuk pemerintah pada rapat koordinasi 8 September lalu di Kementerian Perekonomian, dan sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No 26 Tahun 2009 tentang Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas (LPG).
Meski begitu, apabila dibandingkan dengan harga keekonomian LPG, harga jual yang baru pun masih jauh di bawah keekonomiannya.
Harga rata-rata LPG sesuai CP Aramco pada Juni 2014 adalah 891,78 dolar AS per metrik ton.
Dengan kurs Rp11.453 per dolar AS, ditambah komponen biaya pengangkutan, jasa pengisian ke dalam tabung, keuntungan untuk agen dan pengecer, maka harga keekonomian gas elpiji 12kg saat ini Rp15.110 per kg atau Rp181.400 per tabung.
"Pertamina rugi hingga Rp6,1 triliun di bisnis Elpiji 12 kg tahun lalu," sebut Lestari.
Harga baru ini diharapkan mengurangi kerugian itu menjadi Rp5,7 triliun, atau berkurang Rp452 miliar.
Lestari menambahkan, sebenarnya kenaikan harga dari Pertamina hanya Rp1.500 per kg. Kini menjadi Rp7.569 per kg dari sebelumnya Rp6.069 per kg.
Sebagai kompensasi, Pertamina menjamin kelancaran pasokan kepada konsumen. "Stok aman hingga 16 hari kedepan," ungkap Lestari.
Pertamina juga melakukan optimalisasi jalur distribusi gas elpiji melalui SPBU dan modern outlet.
Pertamina juga melakukan memonitor distribusi gas elpiji kemasan 3 kg sampai pangkalan dengan aplikasi SIMOL3K (Sistem Monitoring Penyaluran Elpiji 3kg).
Penyesuaian harga ini, katanya, juga telah disosialisasi kepada seluruh masyarakat.
Pertamina naikkan harga gas nonsubsidi di Kalimantan
10 September 2014 23:03 WIB
Pekerja membawa tabung gas elpiji 12 kg di satu agen penjualan. (FOTO ANTARA/M Agung Rajasa)
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Tags: