Jakarta (ANTARA News) - Presiden terpilih Joko Widodo berjanji akan memangkas penggunaan anggaran negara dengan mengajak melakukan rapat di kantor-kantor kementerian ketimbang melaksanakan di hotel-hotel.
Hal itu disampaikannya Jokowi menanggapi temuan Tim Transisi
terkait beberapa sumber pemborosan di RAPBN 2015, diantaranya adalah
anggaran rapat kementerian dan lembaga yang membutuhkan uang negara
Rp18,1 triliun dalam setahun.
"Itu saya rasa yang akan dipotong, ya dana-dana seperti itu. Di
kementerian ada ruangan tidak? Lah iya, sudah. Rapat ya di kantor,
memangnya mau di mana?" kata Jokowi sesaat sebelum meninggalkan kantornya
di Balaikota DKI Jakarta, Rabu.
Mengingat pemerintahannya akan mengedepankan efisiensi anggaran, Jokowi menilai anggaran rapat tidak harus sebesar itu.
"Kalau saya, masa rapat segitu? Itu rapat apa? Sampai Rp18 triliun? Ya ketinggian sekali, masa sampai segitu? saya tidak mengerti. Ya rapat kan tidak perlu makan tidak perlu minum, ngomong-ngomong saja. Tapi saya belum mengerti. Saya tidak akan berbicara kalau tidak mengerti," katanya.
Selain memangkas anggaran rapat, anggaran perjalanan dinas pun akan dipangkas Jokowi.
"Angka segitu saya tidak mengerti. Perjalanan dinas biayanya berapa sih? Untuk apa?," tambah dia.
Ia menjelaskan, hal-hal itu seperti itu yang perlu diefesiensikan. Apalagi cash flow kita dalam kondisi berat.
"Memang harus dilihat secara detail kalau mau menganggarkan seperti itu, sesuatu harus dilihat secara detail. Sehingga bisa terlihat logis atau tidak logis. Nalar atau tidak nalar," pungkasnya.
(*)
Hindari pemborosan, Jokowi ajak rapat di kantor menteri
10 September 2014 20:49 WIB
Presiden terpilih, Joko Widodo (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014
Tags: