Surabaya (ANTARA News) - Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun menyatakan industri galangan kapal dalam negeri belum mancapai kondisi ideal.

"Kemajuan yang telah dicapai industri galangan kapal dalam negeri saat ini masih jauh dari kondisi ideal untuk sebuah negara maritim," kata Alex saat menyampaikan sambutan pada acara ramah tamah Marintec Indonesia 2014 di Surabaya, Rabu.

Alex mengatakan kondisi yang belum ideal tersebut terutama jika dilihat dari jumlah atau volume kapal yang dibangun di dalam negeri dan diharapkan kapasitas produksi kapal dalam negeri akan terus meningkat.

Menurut Alex, saat ini di dalam negeri terdapat kurang lebih sebanyak 250 industri galangan kapal dengan kapasitas produksi terpasang kurang lebih sebesar 900.000 dead weight ton (DWT) per tahun untuk pemeliharaan dan perbaikan kapal.

"Fasilitas produksi terbesar yang dimiliki berupa graving dock ukuran 150.000 DWT dan saat ini satu galangan kapal dalam negeri sedang membangun dua graving dock berukuran 300.000 DWT," kata Alex.

Selain itu, Alex menambahkan ada beberapa komitmen dari industri galangan kapal dalam negeri yang akan membangun atau memperluas galangan di luar pulau Jawa dan diharapkan kapasitas produksi kapal dalam negeri akan terus meningkat.

Alex menyatakan beberapa strategi dan kebijakan yang diterapkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam pengembangan industri galangan kapal dalam negeri antara lain mengamankan dan mengoptimalkan pemanfaatan pasar dalam negeri sebagai base load untuk pengembangan industri perkapalan.

"Selain itu mengembangkan industri pendukung dalam negeri seperti industri bahan baku dan komponen kapal dengan meningkatkan kemampuan dan sertifikasi produk industri komponen dalam negeri," ujar Alex.

Strategi lain Kementerian Perindustrian, lanjut Alex, yakni meningkatkan keterampilan dan kemampuan SDM industri perkapalan dengan mengadakan pelatihan dan sertifikasi SDM industri perkapalan.

Selain itu, ia menambahkan, juga peningkatan penguasaan teknologi, rancang bangun dan perekayasaan melalui pengembangan Pusat Desain dan Rekayasa Kapal Nasional (PDRKN), mengembangkan Kawasan Khusus Industri Galangan Kapal untuk menarik investor asing dan lokal.

"Juga perbaikan iklim usaha dengan memberikan fasilitas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah dan menjalin kerja sama dengan industri galangan kapal di luar negeri," ujar Alex.